Jakarta, MERDEKANEWS - Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) mengancam akan menurunkan konten-konten yang dianggap vulgar di akun kanal Youtuber Kimberly Khoe atau Kimi Hime. Ancaman ini dilayangkan jika Kimi Hime tak mengindahkan surat panggilan dari Kominfo.
Pemanggilan ini disampaikan melalui surat elektronik dan direct message Instagram pada 22 Juli 2019.
"Kami meminta (Kimi Hime) untuk datang ke Kominfo. Kalau dia tidak datang dalam waktu dekat, konten yang kami nilai vulgar itu yang kami take down," kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu, Rabu (24/7/2019).
Ferdinand dilansir kompas mengatakan, hingga saat ini, Kimi Hime belum memberikan tanggapan atas panggilan tersebut.
"Seharusnya kalau dia membaca e-mail kami mestinya Senin (21/7/2019) kemarin. Kalau dia menanggapi ya sesegera mungkin harus datang ke Kominfo untuk kami tanyakan beberapa konten yang cukup vulgar yang ditayangkan di akun kanal dia," ujar Ferdinandus.
"Bukan akunnya (kanal Youtubenya) ya, tapi konten-konten tertentu yang akan kami take down. Kami akan siapkan," lanjut dia.
Meski demikian, Kimi Hime masih diberi waktu untuk memenuhi panggilan Kominfo ini. "Setidaknya dalam minggu ini," kata Ferdinand.
Sebelumnya, Kominfo memanggil Kimi Hime karena laporan masyarakat dan permintaan Komisi I DPR terkait kontennya yang dianggap vulgar. (Atha)
-
Ruang Digital Kondusif, Menkominfo: 92 persen Kebisingan Ulah Buzzer Jumlah sebaran hoaks mencapai 3.235 konten, di mana 1.971 konten hoaks kita take down. Sisanya itu kita stempel hoaks, karena isunya nggak masuk akal
-
Tiga Jurus Kominfo Tangani Dugaan Kebocoran Data Pemilih Tetap Pemilu 2024 tiga langkah penanganan dugaan kebocoran data daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 dalam sistem Komisi Pemilihan Umum (KPU)
-
Dugaan Kebocoran Data Daftar Pemilih Tetap 2024, KPU Harus Bertanggung Jawab! Setidaknya 204 juta data tersebut dijual di dark web seharga 2 Bitcoin atau 74.000 dolar AS atau setara hampir Rp1,2 miliar
-
Soal Dugaan Kebocoran Data Pemilih, Menkominfo Minta KPU Klarifikasi Soal Dugaan Kebocoran Data Pemilih, Menkominfo Minta KPU Klarifikasi
-
Isu Hoaks Pemilu Meningkat Hampir 10 Kali Lipat Sepanjang 2022 hanya terhadap 10 hoaks Pemilu, namun sepanjang Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023 terdapat 91 isu hoaks Pemilu. Berarti terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat isu hoaks dibandingkan tahun lalu