
Jakarta, MERDEKANEWS – Keluarga 13 aktivis ‘98 meminta pemerintah segera memastikan status saudara dan anak mereka yang hilang. Permintaan ini disampaikan bertepatan 21 tahun peristiwa penculikan para aktivis. Perwakilan Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) mengungkapkannya saat bertemu Jenderal (Purn) Moeldoko, Kepala Staf Presiden, Rabu (13/3/2019) di Binagraha, Jakarta.
Status keberadaan 13 aktivis hilang itu sangat diperlukan untuk memastikan apakah mereka masih hidup ataukah sudah meninggal. “Apalagi kasus ini juga sudah ada rekomendasi dari Komnas HAM dan DPR,” kata Mugiyanto, dari IKOHI.
Mereka berharap pemerintah segera menerbitkan dokumen resmi terkait status kependudukan korban yang masih hilang. Selain itu, mereka mengharapkan ada kompensansi atau bantuan untuk mendapat beasiswa pendidikan, kesehatan, dan bantuan biaya hidup bagi keluarga yang ditinggalkan. Terakhir, mereka meminta pemerintah mempercepat ratifikasi Konvensi Internasional tentang Perlindungan Terhadap Semua Orang dari Tindakan Penghilangan Secara Paksa.
“Tinggal satu konvensi ini yang belum diratifikasi. Kami yakin Pak Jokowi mampu !" ujar Mugiyanto yang datang bersama keluarga korban hilang lainnya. Dalam pertemuan, IKOHI menyampaikan sikap politiknya sesuai hasil Kongres 1 IKOHI, Oktober 2002. Dimana mereka mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang tidak pernah tersangkut kasus pelanggaran HAM.
Moeldoko sangat memahami isi hati keluarga yang kehilangan. Dia memuji langkah keluarga korban yang terus memperjuangkan keberadaan nasib anggota keluarganya ini. Pengungkapan ini penting agar generasi sekarang tahu sejarah kelam yang pernah menimpa republik ini.
Panglima TNI periode 2013 – 2015 itu berjanji akan menyampaikan tuntutan keluarga korban kepada Presiden Joko Widodo. "Pasti nanti akan saya sampaikan kepada beliau," kata Moeldoko.
(Deka)
-
Janji yang Dilontarkan Prabowo Bukti Keberpihakan Pada Buruh, Hadiah May Day “Ini benar-benar keberpihakan Pak Prabowo sebagai hadiah kepada buruh,”
-
Daftar Negara Paling Korup versi CPI 2024, Indonesia Ada di Posisi Berapa? Indeks Persepsi Korupsi atau Corruption Perceptions Index (CPI) 2024 yang dirilis oleh Transparency International memberikan penilaian terkait tingkat korupsi
-
Badai PHK di Indonesia: 18.610 Kehilangan Pekerjaan, Terbanyak di Provinsi Ini Data dari Kementerian Ketenagakerjaan tercatat, hingga Februari 2025, 18.610 orang kehilangan pekerjaan
-
Kesuksesan UMKM Unici Songket Silungkang, Upaya BRI Dorong Produk Warisan Budaya Tembus Pasar Internasional Kesuksesan UMKM Unici Songket Silungkang, Upaya BRI Dorong Produk Warisan Budaya Tembus Pasar Internasional
-
KSPI dan Partai Buruh Bakal Gelar Unjuk Rasa di Istana dan Kemnaker Buntut PHK Sritex Ribuan buruh dari Jabodetabek yang tergabung dalam KSPI dan Partai Buruh akan melakukan aksi unjuk rasa di Istana Negara dan Kantor Kemnaker pada hari Rabu, 5 Maret 2025