
Jakarta, MERDEKANEWS – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sekaligus sebagai Kepala Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), memandang dengan dilakukannya MoU dan perjanjian kerjasama di bidang Teknologi Informasi (TI) dengan BRI memberikan nilai positif dan manfaat yang luar biasa untuk dapat dimanfaatkan oleh setiap komponen di lingkungan Kemendagri dan BNPP.
“ MoU tersebut ada peran penting pemanfaatan yang dilakukan oleh setiap komponen di lingkungan Kemendagri”, hal tersebut ia sampaikan pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Kemendagri dan BNPP dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) terkait pemanfaatan fasilitas Perbankan berbabasis teknologi informasi (TI) dan penandatanganan kerjasama, di Kantor Pusat BRI Gedung BRI 1 Lantai 21 Jakarta, rabu (13/3/2019).
Mendagri Tjahjo Kumolo merinci setiap bentuk pemanfaatan kerjasama di bidang teknologi informasi tersebut.
Pertama, pemanfaatan yang dilakukan Ditjen Keuangan Daerah berkaitan dengan pinjaman daerah, pembayaran non tunai, fasilitasi penyertaan BUMD dan kerjasama kas pembantu.
Kedua, di Ditjen Dukcapil dalam kerangka untuk penyediaan komunikasi data untuk perekaman KTP-el untuk semua nasabah yang ada.
KetigaSekretariat Jenderal ada kaitan dengan pemanfaatan satelit BRI dalam rangka video conference untuk 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota yang ada, kemudian penerapan aplikasi e-office serta dukungan pengembangan IT yang ada di Kemendagri.
Keempat, Ditjen Bina Pemerintahan Desa untuk pemanfaatan kerjasama satelit pada sistem Bumdes-nya, kemudian pemanfaatan satelit sistem keuangan desanya.
Kelima, Ditjen Bina Pembangunan Daerah khususnya e-planning dan e-budjeting yang sekarang sedang dalam proses untuk semua daerah khususnya di 34 provinsi dan 514 kabupaten/ kota sudah harus punya e-planning dan ebudjeting yang ada.
Keenam, Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum untuk mendata sebaran data konflik sosial, data Ormas yang ada jumlah Ormasnya sudah mencapai 406.709 Ormas ini yg terdaftar di Kemendagri di Kemenkumham ada yang di Kemenlu ada yang ada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Ketujuh, IPDN dalam rangka Smart Campus, belanja barang dan jasa, kmudian BPP dalam rangka dukungan untuk inovasi daerah, indeks inovasi daerah, serta kerjasama dalam hal pembiayaan.
Kemudian kedelapan BNPP, yaitu membangun cctv di 7 PLBN, kmudian target berikutnya akan tambah 4 lagi PLBN lagi paling lambat pada bulan maret 2019, kemudian Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan dengan pemanfaatan satelit dalam penyelesaian batas wilayah.
Di akhir, Mendagri berujar bahwa Kemendagri jumlah direktorat jenderalnya banyak jika dibandingkan dengan kementerian yang lain, “Kemendagri memiliki kewenangan dalam hal koordinasi, pembinaan, dan pengawasan umum pemerintahan daerah”, ujarnya.
Selain itu, Mendagri juga memiliki harapan untuk bisa membangun rasa kebersamaan dari sisi penyelenggaraan otonomi daerah, “ ini karena Bapak Jokowi menginginkan membangun hubungan tata kelola pusat dan daerah yang harus semakin efektif dan efisien serta mempercepat reformasi birokrasi dalam upaya untuk memperkuat otonomi daerah, “ mudah-mudahan melalui MoU ini setidaknya kita ingin seecpatnya membangun hubungan tata kelola daerah yang tidak birokratis, tapi membangun lebih efektif dan efisien mempercepat reformasi birokrasi”, pungkasnya. (Gaoza)
-
Kemendagri Dukung Program Kegiatan Lima Lokasi Destinasi Super Prioritas Kemendagri Dukung Program Kegiatan Lima Lokasi Destinasi Super Prioritas
-
Slepet", Joget, atau "Sat Set" Otonomi Daerah Otonomi daerah adalah tugas pemerintahan yang luas untuk menyejahterakan rakyat dan memajukan demokrasi di seluruh pelosok nagari. Ia tidak hanya perkara Ibu Kota Negara (IKN) baru dan IKN lama, atau menata kota-kota yang tahun 2035 bakal dihuni oleh dua per tiga penduduk Indonesia, atau menyelesaikan konflik pusat vs daerah yang berlarut-larut di Papua. Bahkan, juga bukan sekedar menaikkan gaji kepala desa dan meningkatkan jumlah dana desa dari satu miliar menjadi lima miliar per desa.
-
RPJPD Sumut 2025-2045 Angkat Tema Sumatera Utara Unggul, Maju, Berkelanjutan Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri menghadiri pelaksanaan Forum Konsultasi Publik (FKP) RPJPD Provinsi Sumatera Utara tahun 2025-2045 dan FKP RKPD Provinsi tahun 2025, Kamis (11/1/2024).
-
Kemendagri Dorong Pembangunan Flyover di Kabupaten Lebak Guna Urai Kemacetan Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Ditjen Bina Pembangungan Daerah Kemendagri menggelar rapat audiensi bersama Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, PFID Kementerian PUPR, Direkotrat Transportasi Bappenas, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Lebak, PT KAI, dan PT KCI untuk membahas tentang usulan Pemerintah Kabupaten Lebak kepada pemerintah pusat untuk membangun flyover pada tiga titik perlintasan kereta api yang kerap menyebabkan kemacetan di Kabupaten Lebak.
-
Kemendagri Dukung Penyelamatan Danau Prioritas Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri menghadiri rapat koordinasi pemantauan capaian program dan kegiatan penyelamatan 15 Danau Prioritas Nasional, Kamis (16/11/2023) di Hotel Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta