Tangsel, MERDEKANEWS - Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Tangsel dan Relawan Teman Akhmad, membentuk tim khusus untuk menjaga alat peraga PDI Perjuangan, Jokowi dan APK Akhmad Yuslizar sebagai caleg DPRD Provinsi Banten.
Ketua Pospera Tangerang Selatan (Tangsel), Jati Pramestianto mengatakan, sudah terbentuk 200 anggota satgas di 7 kecamatan yang berpatroli selama 24 jam. Mereka akan melakukan monitoring dan penjagaan terhadap APK. "Ada banyak perusakan terhadap APK partai, Jokowi dan Akhmad Yuslizar. Kami sudah memiliki informasi terkait pelaku pengrusakannya," kata Jati di Tangsel, Jumat (22/2/2019).
Pospera menggunakan jejaring satgas yang sudah berpengalaman menjadi mata elang untuk melakukan pengawasan. Sudah terlatih dalam melakukan monitoring di lapangan. Pospera, kata Jati, bakal menyiapkan peralatan yang canggih ketika melakukan pengawasan. "Kami juga akan mengawasi apk milik caleg lain. Meskipun prioritas tetap Akhmad Yuslizar," tegasnya.
Bicara peluang kemenangan pasangan nomor urut 01 serta Akhmad Yuslizar yang akrab disapa Bang Yos, dirinya mengaku optimis. Kemenangan Akhmad Yuslizar akan beriringan dengan kemenangan PDI Perjuangan dan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amien. Kita tunggu saja tanggal mainnya. (Hasan Sumantri)
-
Tak Ragu Jadikan AHY sebagai Menteri ATR, Jokowi: Latar Belakang Militer dan Pendidikannya Mumpuni latar belakang AHY sangat mumpuni untuk memegang jabatan tersebut
-
Respons Bijak Wapres Maruf Amin Terkait Film Dirty Vote, Begini Katanya Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menanggapi secara bijak film dokumenter berjudul Dirty Vote
-
Buka Perdagangan BEI Tahun 2024, Ma'ruf Amin Paparkan Strategi Majukan Pasar Modal Indonesia Pemanfaatan platform digital ini akan semakin mempermudah akses pasar modal dan menarik minat masyarakat, khususnya generasi muda dan milenial
-
Ma'ruf Amin Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan Badan Publik Ma'ruf Amin Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan di Beberapa Badan Publik
-
Polisi: Tersangka Pelaku TPPO Pengungsi Rohingya Merupakan Pemain Lama Ia tercatat pernah datang ke Aceh pada 2020 lalu dengan status pengungsi Rohingya