merdekanews.co
Jumat, 18 Januari 2019 - 08:37 WIB

Evaluasi Untuk Tim, Jokowi Terlalu Dominasi dan Prabowo Mudah Terpancing Emosinya

Khairi AA - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Debat perdana kurang menarik. Dua pasang calon terlihat hati-hati dan ingin mendominasi.

KH Ma'ruf Amin misalnya. Dia dinilai tidak banyak bereaksi dan cenderung diam saat debat.

Berbeda dengan Sandiaga Uno yang lebih menguasai suasana dan cakap dalam menjawab. Amien Rais menilai, Ma'ruf seperti tidak ada peran.

Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi ini mengkritik peran Ma'ruf. Kata dia, Jokowi terlalu menonjol

"Hampir tak ada peran Kiai Ma'ruf Amin, saya melihat seperti itu. Kedua, Pak Prabowo terlalu santun, sama sekali tak mau nyerang balik, itu mungkin juga ada hikmahnya," ujar Amien setelah menonton debat di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).

Dalam debat, Ma'ruf berbicara sebanyak empat kali mengenai hak asasi manusia, disabilitas, terorisme, dan kontraterorisme. Jokowi lebih mengambil peran menjawab berbagai pertanyaan yang disampaikan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Perdebatan seru juga sempat terjadi antara Jokowi dan Prabowo. Misalnya saja seperti Jokowi menyinggung hoax penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.

"Kalau mau jujur itu lo ya, Pak Jokowi itu petugas partai. Jadi buat apa kita percaya sama dia? Sehingga semua koruptor asal dari PDIP pasti lolos karena dilindungi. Mana ada PDIP masuk ke KPK? Semua masuk safety box itu. Nah, jadi sesungguhnya ini memang mengalah betul. Nanti akan saya kasih tahu caranya supaya debat seimbang," kata Amien.

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf memberikan pembelaan terhadap performa Ma'ruf. TKN menepis apabila debat perdana sebagai ajang one man show Jokowi.

"Menurut saya, tidak gugup, tegas tetapi santun, Pak Jokowi bukan bekerja sendiri, tapi berbagi tugas saja dengan KH Ma'ruf," ucap Wakil Direktur Juru Kampanye Nasional TKN Daniel Johan kepada wartawan.

Emosi Naik

Berbeda dengan Amien Rais. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berbicara tentang penampilan capres Prabowo Subianto di debat capres 2019. Menurut JK, tensi Prabowo akan naik jika dipancing.

Hal ini menunjukan tim tidak siap karena Prabowo bisa saja terpancing.

"Jadi memang karakter begitu. Kalau dipancing, dia bisa sedikit naik tensinya. Tapi itu juga kecepatan menjawab itu juga," ujar JK di kediamannya, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2019).

Prabowo terlihat terpancing saat Jokowi bertanya kenapa Gerindra memasang caleg mantan koruptor. Saat ingin menyela, Prabowo distop oleh panelis debat.

Dan Prabowo berjoget kecil yang langsung disambut Sandi sambil memijat pundak.

"Tapi karena mungkin tidak disiapkan timnya dengan penuh. Maka banyak hal yang justru agak bertentangan," ulas JK.

JK menyoroti pernyataan Prabowo yang, menurutnya, bertentangan. JK berbicara tentang keinginan Prabowo menaikkan tax ratio.

"Beliau di lain pihak ingin membantu pengusaha kecil, tapi menaikkan pajak, contohnya. Itu kan agak kontradiktif, terutama ada beberapa hal tadi pertanyaan," sebut JK.

JK lantas berbicara tentang penampilan Jokowi-Ma'ruf yang dinilainya baik. Menurut JK, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf baru akan terlihat apakah naik atau tidak setelah debat-debat berikutnya.

"Tentu ada perubahan-perubahan (elektabilitas). Tapi ini kan masih lima, ya. Orang akan melihat nanti trennya pada setelah tiga-empat debat, orang melihat trennya. Ini baru pertama," tutur JK. (Khairi AA)






  • Jokowi Bentuk Satgas Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke Jokowi Bentuk Satgas Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke Dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan investasi perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik biomasa yang memerlukan fasilitasi, koordinasi, dan perizinan berusaha bagi pelaku usaha, dibentuk Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan