merdekanews.co
Rabu, 16 Januari 2019 - 16:11 WIB

Program Entrepreneurship bagi Pensiunan ASN

Tumbuhkan Minat Wirausaha, Taspen Berikan Pensiunan Kredit Bunga Mirip KUR

Hadi Siswo - merdekanews.co
Presiden Joko Widodo memberikan tips memulai berwirausaha acara sosialisasi program wirausaha ASN & pensiunan dihadapan 1.000 lebih ASN yang dalam waktu 3 tahun kedepan akan pensiun, Sentul, Bogor, Rabu (16/1/2019).

Jakarta, MERDEKANEWS -- PT Taspen (Persero) bersama 42 bank mitra termasuk HIMBARA dan PT Pos Indonesia mengadakan program entrepreneurship bagi pensiunan aparatur sipil negara (ASN). Program itu mengajak pensiunan untuk berwirausaha dengan memberikan fasilitas kredit dengan bunga yang tak kalah kompetitif dengan KUR. 

Tak hanya itu, sebelum memulai wirausaha, bank mitra akan melakukan pendampingan berupa diklat sehingga para pensiunan ASN mengoptimalkan sumber daya yang ada, berani mengambil risiko, kreatif, berdaya saing dan lebih produktif.

Direktur Utama PT Taspen (Persero), Iqbal Latanro mengatakan, bunga kredit yang diberikan akan semakin rendah karena risiko (NPL) relatif rendah karena pensiunan memiliki agunan berupa penghasilan dari Tunjangan Hari Tua (THT). 

Direktur Utama PT Taspen (Persero), Iqbal Latanro mendampingi Presiden Joko Widodo dalam sosialisasi program wirausaha ASN & pensiunan.

"Jadi tak sekadar diberikan kredit. Namun, juga diberikan pendampingan. Bank Himbara siap memberikan pendampingan, jadi hampir semua mitra punya program pendampingan. Termasuk (bantuan) modal, cara pemasaran, itu pendampingan," kata Iqbal di sela acara sosialisasi program wirausaha ASN & pensiunan dihadapan 1.000 lebih ASN yang dalam waktu 3 tahun kedepan akan pensiun, Sentul, Bogor, Rabu (16/1/2019).

Untuk diketahui, saat ini perbankan pemerintah memberikan bunga sedikit di atas bunga KUR, yakni mendekati 10%. Sementara bunga yang diberikan perbankan swasta masih relatif tinggi, sekitar 17%.

Iqbal menambahkan, program kewirausahaan ini dilatari tidak sedikit aparatur sipil negara (ASN) yang tidak siap menghadapi masa pensiun. "Banyak pensiunan yang khawatir, kualitas hidup di masa tua terkait finansial dan kesehatan menurun," ujarnya.

Saat ini, Iqbal melanjutkan, ada 2,7 juta pensiunan ASN di seluruh Indonesia. Dari total tersebut 70% di antaranya memiliki ketergantungan pendapatan pada orang lain setelah masuk masa pensiun, seperti anak dan keluarga, sementara sisanya harus kembali bekerja agar tetap memiliki penghasilan.

Di tempat yang sama, Presiden Joko Widodo yang juga hadir di acara tersebut membagi pengalamannya dalam merintis usaha. Pertama, Jokowi menganjurkan agar pensiunan memilih usaha yang dekat dengan dunia mereka disaat masih aktif bertugas. Misalnya pensiunan dari KKP sebaiknya memulai usaha yang deket dengan ikan.

"Karena ilmunya sudah diketahui, kesehariannya bergelut dengan itu, sehingga mulainya lebih mudah. Kayak tadi ada pensiunan yang jualan ikan wader goreng, dia pasarkan sendiri ada juga yang lewat supermarket, lewat online bukalapak. Sekali lagi, kalau mau bikin produk lihat pasarnya, menjual itu yang harus bener-bener harus dilihat dimana," kata dia.

Kedua, lanjut Jokowi, pilih usaha yang risikonya kecil seperti barang yang tidak cepat busuk atau basi. Atau barang yang kalau tidak laku tapi punya nilai tambah semisal mendirikan kos-kosan. Tidak lupa berwirausaha harus tetap mengikuti tren pasar, lifestyle, karena kalau tidak akan hilang ditinggal konsumen. Yang ketiga, ber-partner-lah dengan yang lebih berpengalaman dan benar-benar cocok karakternya dengan kita.

"Anak pertama saya itu saya suruh ngurusin pabrik saya yang kira-kira luasnya empat kali gedung SICC dia gak mau, Ini contoh yang paling gampang. Tau-tau jualan martabak dan punya 40 cabang sehingga omset dan keuntungannya melebihi pabrik saya. Pas saya cek ternyata dia ber-partner sama temannya. Artinya kadang-kadang jualan yang kita anggep sepele ada yang besar nilainya. Kecil-kecil tapi kalau banyak ya gede. 263 juta penduduk kita itu adalah pasar yang sangat besar dan beberapa produk kita masih diisi produk luar, saya mengajak mari kita isi dengan produk-produk kita sendiri," beber Jokowi.
  (Hadi Siswo)