merdekanews.co
Jumat, 08 Desember 2017 - 02:04 WIB

Kalau Malam Jadi Geng Motor

Kisah Geng Rawa Lele 212 Pondok Gede, Dari Tawuran Hingga Tenggak Miras Oplosan

Khairi Ataya - merdekanews.co

Bekasi, MERDEKANEWS - Geng Rawa Lele 212 Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, ternyata diisi oleh anak-anak ABG. Sering bikin resah masyarakat dan penikmat miras oplosan.

Mencuatnya nama Geng Rawa Lele 212 setelah dua polisi yakni Bripka Slamet Aji dan Iptu Panjang menjadi korban pembacokan. Aksi para bocah ABG itu terjadi di Jalan Celepuk 1, Jatimakmur, Pondok Gede.

Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede AKP Dimas Setya Wicaksono mengatakan masih melakukan pengembangan terhadap para pelaku pengeroyokan Iptu Panjang dan Bripka Slamet Aji pada Minggu (3/12/2017).

Dari penelusuran Merdeka News menyebutkan, kejadian pengeroyokan diakibatkan kelompok geng Rawa Lele 212 yang sedang merayakan ulang tahun dengan cara berkumpul dan mengonsumsi miras oplosan jenis GG.

Kelompok tersebut mencari kelompok lain untuk dijadikan musuh tawuran. Pada saat bersamaan, Bripka Slamet Aji dan Iptu Panjang melakukan patroli antisipasi tawuran.

Melihat ada sekumpulan anak yang berkumpul, korban hendak membubarkan dan tiba-tiba mendapat serangan menggunakan senjata tajam dan batako.

Seorang warga yang namanya enggan disebutkan mengaku, Geng Rawa Lele 212 memang sering berulah. Mereka, berlagak layaknya jagoan kampung. "Kalau naik motor seenaknya. Gebar-geber kaya jagoan. Sering pesta dan nenggak miras oplosan jenis GG," ungkapnya.

Anggota Geng Rawa Lele 212 kata dia, umumnya ABG yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. "Saya harap geng ini bisa dibubarkan oleh polisi," terangnya.

Polisi sudah mengamankan beberapa pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap dua polisi.

Mereka adalah, Fahmi (20) melukai lengan Bripka Slamet, Iman (20) melempar batu dengan batako, Angger Saputra (16) menimpuk menggunakan batu dan memukul menggunakan tangan kosong.

Romi Romadoni (14) menjaga motor pelaku, Anggi Oktavian (20) berperan memukul dan merekam video penganiayaan dan Irfan (14) menjaga motor pelaku saat kejadian.

Menurut keterangan pelaku yang diamankan, masih ada pelaku lain yang belum ditangkap, yakni Sahrul alias Kacung berperan melukai menggunakan celurit, Kodok melukai menggunakan celurit, Muis melukai menggunakan paralon, dan Faris melukai menggunakan corbek.

Kalau Malam Jadi Geng Motor

Jagoan kampung. Begitulah warga Pondok Gede mencap Geng Rawa Lele 212. Jika malam, kelompok ABG ini menjadi pasukang geng motor.

Dengan membawa senjata tajam dan mulut bau alkohol, mereka beraksi di jalanan mencari musuh untuk tawuran. "Biasanya setelah mabok mereka jalan naik motor," ungkap warga Pondok Gede.

Menurutnya, geng motor tersebut sering terlibat tawuran dengan geng motor lain. "Biasanya tawuran di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan kawasan Ciracas," tegasnya.

Anggota Geng Rawa Lele 212 juga sering memalak warga. "Biasanya mereka meminta uang untuk beli miras," ungkapnya.

  (Khairi Ataya)