merdekanews.co
Selasa, 01 Januari 2019 - 22:44 WIB

Oleh: Joko Intarto

FOKUS

*** - merdekanews.co

Saya beruntung bisa berkenalan dengan Sphinx. Pengusaha muda di bidang jasa penyediaan LED video wall. Layar digital dengan ukuran raksasa.

Sphinx yang menghubungi saya. Karena mencari mitra penyedia yang bisa jasa siaran langsung menggunakan SNG. Di wilayah blank spot Pelabuhan Ratu, Sukabumi Selatan, awal Desember lalu.

Sejak itu, kami terus berkomunikasi. Lewat Whatsapp chatt. Lebih tepat berdiskusi. Mencari-cari model sinergi untuk melayani pelanggan pada tahun 2019.

Core bisnis kami memang beda. Tetapi dalam praktiknya, jasa kami sebenarnya selalu hadir bersama-sama. Yang satu membuat konten siaran langsung dan webinar. Yang satunya menyediakan layar. 

Klop. Meski demikian, belum pernah sekali pun kami bekerja sama. Selama ini saya hanya fokus membuat live streaming dan webinar saja. Saya tidak pernah berpikir suatu saat akan menjadi penyedia layarnya. Apalagi layar video wall. Yang investasinya butuh dompet supertebal.

Dari diskusi itulah akhirnya ketemu gagasan: Mengapa tidak saling bergandeng tangan, menjadikan dua layanan dalam satu paket untuk pelanggan? 


Kontennya plus layarnya. Asyik juga idenya. Toh bisnis masing-masing saling menguatkan. Tidak saling memakan.

Tapi masih ada dua hal yang mengganjal. Video wall merupakan produk premium. Pelanggan saya sangat sedikit yang menggunakan. 

Dalam setahun, video wall paling banyak dipakai dua atau tiga kali. Itu pun karena acaranya mengundang ribuan orang di satu gedung. Selebihnya hanya menggunakan LCD TV dikombinasi dengan proyektor dengan lumens yang tinggi.

‘’Di situlah kita berkolaborasi. Kita fokus melayani siaran langsung dan webinar dengan video wall untuk penyelenggara acara-acara besar seperti konvensi dan konferensi internasional yang butuh video wall dan siaran langsung maupun webinar dengan video berkualitas tinggi,’’ kata Sphinx.

Saya langsung setuju. Gagasan Sphinx untuk fokus ke segmen konsumen khusus itu saya nilai brilian. Apalagi, pemerintah tengah menggalakkan program kunjungan wisata. Salah satunya, melalui pengembangan kota konvensi. Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Jogja, Denpasar, Mataram, Makassar, Manado, Balikpapan, Palembang, Pekanbaru, Medan dan Batam merupakan kota-kota yang dijagokan.

Awal Januari ini, kami akan menggelar join meeting di kantor Sphinx. Kami akan belajar simulasi kreatif live streaming dan webinar menggunakan perangkat produksi berstandar broadcast dengan video wall sebagai platform offline. 

Video wall adalah layar pintar. Tapi, sepintar-pintarnya layar, tidak akan menjadi pintar, kalau penggunanya malas belajar.  (***)






  • MATI MUDA  MATI MUDA Pameran offline tidak mungkin diselenggarakan. Paling tidak hingga akhir tahun ini.


  • BELANTIK ONLINE BELANTIK ONLINE -------- Hari raya Kurban tinggal beberapa minggu lagi. Bagaimana cara membeli hewan qurban dengan tetap #di_rumah_aja agar mengurangi risiko pandemi Covid-19? --------


  • MENEBAR ARTIKEL, MENUAI ORDER MENEBAR ARTIKEL, MENUAI ORDER Saya baru siap-siap mengisi pelatihan news photography saat Pak Yono dari Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia menelepon, Sabtu pagi (27/4).


  • JUARA DUNIA JUARA DUNIA Seorang netizen bernama Fianisa Tiara Pradani mengunggah foto bungkus plastik mi intan yang sudah berusia 19 tahun melalui akun Twitter.


  • Dompet Syariah Dompet Syariah Bermimpi punya dompet syariah boleh-boleh saja. Tapi dari mana memulainya? Semua ada prosesnya. Tidak bisa buru-buru. Apalagi dengan cara bypass.