merdekanews.co
Sabtu, 29 Desember 2018 - 02:50 WIB

Hotel Minim dan Malaria Bisa Ancam Atlet DKI di PON

Khairi AA - merdekanews.co
M Taufik (ketiga dari kiri), Djamhuron, Sjahrial dan Steven saat jumpa pers soal persiapan KONI DKI Jakarta menghadapi PON di Papua.

Jakarta, MERDEKANEWS - KONI DKI Jakarta tidak mau para atletnya menjadi korban gigitan nyamuk. Sebab, ancaman malaria tentunya bisa menjadi kendala para atlet.

Apalagi, target KONI DKI Jakarta adalah harus mampu merebut juara umum PON di Papua pada tahun 2020. Nah, untuk menjaga atlet agar tidak terlantar, pihak KONI DKI Jakarta sudah melakukan kunjungan mengecek fasilitas PON.

"Bulan lalu tim kami sebanyak 10 orang diberangkatkan ke Papua guna melihat kondisi lapangan dan sekitarnya. Ternyata penyakit malaria masih menjadi momok bagi atlet maupun ofisial," ujar Laksamana Pertama (Purn) TNI AL Djamhuron P Wibowo kepada wartawan di Kebon Sirih, Jumat (28/12).

Sejak dilantik sebagai Ketua KONI DKI Jakarta ternyata Djamhuron mendapat tugas berat yakni  merebut kembali juara umum PON yang sekian lama tak pernah lagi dimiliki Jakarta.

"Pak Anies bilang, mari bung rebut kembali. Dan ini harus kita jabarkan dengan latihan dan kerja keras," kata Djamhuron.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik meminta kepada KONI agar melakukan pemetaan dan pendataan. "Kita inikan mau perang. Harus ada data akurat atlet apa aja yang bisa diandalkan," tegasnya.

M Taufik yang hadir bersama Ketua Komisi E DPRD  Sjahrial dan anggota Komisi E DPRD Steven Setiabudi Musa menyatakan, dewan akan mendukung penuh KONI dalam merebut kejayaan olahraga.

"KONI ini harus menjadi juara. Kami di dewan siap mensuport karena target juara umum harus direbut," tegas Sjahrial.

Program KONI untuk tahun depan, kata Djamhuron, akan mengelola dana hibah dari Pemprov DKI yang besarnya lebih dari Rp 250 miliar.

Dana tersebut bisa digunakan untuk pembinaan atlet yang akan menghadapi even besar yakni PON 2020.

"Bulan lalu tim kami sebanyak 10 orang diberangkatkan ke Papua guna melihat kondisi lapangan dan sekitarnya. Ternyata penyakit malaria masih menjadi momok bagi atlet maupun ofisial," ujar Djamhuron.

Selain penyakit malaria, soal makanan juga menjadi masalah karena jenis makanan pokok berbeda.

"Untuk itu, tim kami juga meninjau sejumlah rumah makan yang menyediakan menu makanan yang disukai orang-orang di Pulau Jawa. Untuk mengupayakan DKI tampil sebagai juara umum, jangan sampai atlet kita mengalami sakit perut gara-gara makanan," ujar Djamhuron.

Mohamad Taufik menambahkan DPRD pasti mendukung soal pendanaan KONI asal  jelas penggunaannya.

"Saya minta KONI untuk memetakan kegiatan PON di Papua. Saya mau minta data,  dari 1.569 atlet yang dilatih di Pelatda,  by name by adress. Anggota Dewan kita banyak yang jago memprediksi atlet mana yang bakal meraih medali atau tidak," ujar Taufik yang juga Wakil Ketua DPRD. (Khairi AA)