merdekanews.co
Kamis, 27 Desember 2018 - 07:31 WIB

Sedot Dana Rp 193 Miliar, JLNT Cengkareng Retak

Khairi AA - merdekanews.co
Walikota Jakbar Rustam Effendi mengecek JLNT yang retak.

Jakarta, MERDEKANEWS - Ancaman bagi pengendara terjadi di jembatan layang non tol (JLNT) Rawa Buaya, Cengkareng, Jakbar. Padahal proyek itu telah menyedot dana sekitar Rp 193 miliar.

Karena membahayakan pengendara, kini ruas jalan ditutup. Walikota Jakarta Barat Rustam Effendi mengatakan, Fly Over Rawa Buaya, Cengkareng, mengalami keretakan pada bagian pot bearing. Sebab, retak-retak itu bisa menimbulkan korban jiwa.

"Ini motor bisa jatuh dan bahaya sekali. Yang mau ke Bandara Soekarno Hatta sebaiknya lewat jalan tol. Atau lewat bawah," akunya kepada wartawan saat meninjau lokasi flyover, Rabu (26/12) malam.

Sementara itu, Rustam menambahkan, perbaikan pada Flyover Rawa Buaya Cengkareng sedang dilakukan. Pihak yang berwenang memperbaiki dari Balai Besar Pelaksana Jalan Wilayah VI Kementerian PUPR Jakarta Metro 1. "Pihak dari Kemen PUPR, sedang lakukan perbaikkan saat ini," ucapnya.

Diketahui, mega proyek fly over Cengkareng diresmikan di era Gubernur Fauzi Bowo. Saat itu Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto meresmikan flyover atau Jalan layang non tol (JLNT) dengan total panjang 929 meter.

Fly over ini merupakan salah satu solusi kemacetan di Cengkareng Barat dan meningkatkan aksesibilitas dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta.

Fly over dibangun oleh PT Jaya Konstruksi MP Tbk dengan nilai kontrak mencapai Rp139 miliar. Flyover ini terdiri dari flyover barat sepanjang 450 meter dan flyover timur sepanjang 478 meter yang dikerjakan selama 20 bulan.

Pembangunan fly over Rawa Buaya diperlukan karena meningkatnya arus lalu lintas pada ruas jalan lingkar barat. Peningkatan arus lalu lintas ditunjang dengan pertumbuhan komplek perumahan, area pertokoan dan industri di sekitar Rawa Buaya. (Khairi AA)