Jakarta, MERDEKANEWS - Tak sedang bercanda, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Suharso Monoarfa menyoroti pertumbuhan utang BUMN yang melesat cepat ketimbang utang swasta. Korban kebijakan Presiden Joko Widodo?
"Kecepatan pertambahan utang itu lebih banyak di BUMN, swasta cenderung flat," kata Suharso saat ditemui di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12/2018).
Pertumbuhan utang swasta yang datar-datar saja ini, dilihat Suharso sebagai tanda kinerja swasta yang kurang bergairah, sehingga pada tahun 2019 diharapkan ada dorongan lebih dari pemerintah kepada pihak swasta agar usahanya bergeliat. "Meskipun tiga, empat bulan terakhir ini sudah mulai ada gejala kenaikan (utang) sedikit dari sektor swasta," ujarnya.
Sebelumnya calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menilai, hutang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, hutang perusahaan plat merah sudah mencapai Rp5.000 triliun.
"Kuncinya BUMN ini kalau bisa digerakan gak akan membebani APBN sekarang utangnya capai Rp5000 triliun sudah di atas 60 persen ini worrying mestinya kita khawatir," kata Sandiaga dalam diskusi yang bertajuk Selamatkan BUMN Sebagai Benteng Nasional di Hotel Ambara, Jakarta, Rabu (12/12/2018).
Sandi mengamini hal itu tidak akan jadi masalah besar apabila kondisi ekonomi global dan dalam negeri baik-baik saja. Namun apabila ekonomi dalam kondisi tidak menentu, maka utang itu bakal membahayakan BUMN. "Ada yang bilang dianggap dalam batas kewajaran kalau ada eksternal shock gimana," ujar Sandi menegaskan.
Menurut dia, apabila BUMN itu dikelola dengan baik, dan tidak dipakai untuk kepentingan pemerintah, maka kondisinya akan baik-baik saja. "Saya baru pulang dari Sumatera Utara, mengeluh semua sawit jeblok, sawit jeblok maka saya kedepan bumn ini jadi bentng kita dikelola dnegan profesionalisme," ujar dia.
Adapun data Kementerian BUMN dengan komisi VI DPR pada 3 Desember lalu, hingga akhir September 2018, total utang BUMN di Indonesia mencapai Rp 5.271 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp3,311 triliun disumbang dari BUMN sektor keuangan, dengan komponen terbesarnya berupa dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang mencapai 74% dari total utang.
(Setyaki Purnomo)
-
Hutama Karya Buka Peluang Karir di Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Karyawan PKWT yang sukses menyelesaikan semua program dengan nilai evaluasi terbaik akan menjadi Calon Karyawan Tetap PT Hutama Karya (Persero)
-
Pemerintah Akan Bayar Utang Rafaksi Minyak Goreng Rp474 Miliar, Menko Luhut: Kasihan Pedagang Kita semua pejabat pemerintah ini harus mengingat pedagang, kalau begini kan kasihan pedagang itu,
-
Optimalisasi Pengamanan Aset, BUMN Perkuat Sinergi dengan TNI 5 Prioritas Utama BUMN adalah Optimalisasi Nilai Aset dan Menciptakan Ekosistem Investasi yang Sehat. BUMN diharapkan terus meningkatkan nilai asetnya agar dapat memberikan kontribusi positif ke negara
-
Menteri PANRB Bahas Progres Portal Nasional Bersama Wakil Menteri BUMN Kita akan menggunakan API dari layanan digital yang ada di kementerian-kementerian. Nah kita harapkan ada percepatan dari proses pembangunan portal dan penggunaan API ini
-
RBB 2024 Membuka Peluang Karir dan Membangun Kolaborasi Sinergis BUMN RBB memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas dan standarisasi rekrutmen yang dilakukan di BUMN Group sehingga BUMN pada akhirnya mendapatkan talenta terbaik sesuai kebutuhan perusahaan