merdekanews.co
Rabu, 12 Desember 2018 - 07:55 WIB

20 Tahun Forhati

Alumni HMI-Wati Perjuangkan Keadilan untuk Perempuan dan Anak

Setyaki Purnomo - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Koordinator Presidium Majelis Nasional Forum Alumni HMI wati (FORHATI), Hanifah Husein bilang, pemerintah wajib memberikan keadilan kepada perempuan dan anak untuk memperoleh hak hidup yang wajar dan layak sesuai dengan standar HAM.

"Majelis nasional, wilayah dan daerah Forhati seluruh Indonesia secara sadar dan terus-menerus berpartisipasi aktif, kritis dan korektif dan bersedia  bekerja sama dengan pemerintah dan penyelenggara negara lainnya," kata Hanifah dalam peringatan HUT Forhati Ke-20 di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Dikatakan Hanifah, Forhati sebagai organisasi perempuan muslim Indonesia akan terus memelihara  dan mengembangkan intelektualitas dengan prinsip ilmu amaliah, amal ilmiah; kreatif dan inovatif, mau dan mampu mengabdi kepada bangsa dan negara di seluruh aspek kehidupan masyarakat, islami, dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Seluruh program dan aksi organisasi Forhati tak bisa dilepaskan dari Insan Cita dengan semangat yakin usaha sampai," paparnya.

Mengembangkan kepedulian dan mengambil peran strategis, berpartisipasi aktif dan kritis dalam seluruh aksi pembangunan nasional, khususnya dalam mewujudkan lingkungan sehat, lingkungan cerdas, dan lingkungan mampu secara ekonomi termasuk lingkungan alam yang menyelamatkan anak bangsa di masa depan.

Terkait dengan hal itu, lanjutnya, ini, Presidium Majelis Nasional Forhati memberikan perhatian khusus dan prioritas bagi program-program kesehatan, pendidikan, keislaman, pemajuan kebudayaan,  kewirausahaan, dan peningkatan kualitas keluarga (sakinah, mawaddah dan rahmah), termasuk perlindungan anak, yang berdampak pada kualitas sosial kemasyarakatan; mengembalikan peradaban kejayaan sungai Citarum juga menjadi program Forhati.

Forhati juga akan mengembangan program aksi kaderisasi sebagai salah satu tanggungjawab dalam menyiapkan calon-calon perempuan pemimpin berdimensi kebangsaan (keindonesiaan, keislaman, dan keilmuan) yang layak dan patut (kompeten, berkualitas, profesional) mengemban amanah kepemimpinan di seluruh fungsi dan profesi (politik, sosial, ekonomi, keagamaan). Baik sebagai pejabat negara, penyelenggara pemerintahan, eksekutif profesional, pengusaha, pendidik, organisasi - lembaga swadaya masyarakat, dan fungsi lainnya.

Menguatkan  konsolidasi organisasi secara simultan dan terintegrasi untuk mewujudkan FORHATI sebagai organisasi   perempuan muslimah Indonesia bermartabat dan mampu menjadi bagian penting proses transformasi kebangsaan.

"Hanya perempuan yang kuat, yang sehat, yang cerdas dan sejahtera lahir dan bathin yang bisa melahirkan anak-anak yang sehat dan cerdas dan mampu mewujudkan ketahanan keluarga di dalam rumah tangganya. Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang berkonsentrasi kepada perwujudan ketahanan keluarga setiap rumah tangga masyarakat Ketahanan keluarga untuk Ketahanan Negara RI," paparnya.

"Atas nama Presidium Majelis Nasional Forhati, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh senior dan kalangan yang telah membidani lahirnya Forhati. Sekaligus memberi apresiasi kepada Korps Alumni HMI (KAHMI) yang memungkinkan keberadaan Forhati mempunyai makna yang besar. Baik di lingkungan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI dan HMI wati), di lingkungan kaum muslimat dan masyarakat Indonesia secara luas," paparnya.

  (Setyaki Purnomo)