Jakarta, MERDEKANEWS - Erupsi Gunung Agung di Bali yang sempat menyemburkan abu vulkanik, berdampak kepada sektor pariwisata. Alhasil, kerugian akibat hilangnya devisa mencapai Rp9 triliun.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, potensi devisa sektor pariwisata senilai Rp9 triliun melayang gegara erupsi Gunung Agung, Bali, sejak November 2017.
Arief dalam peluncuran layanan transportasi helikopter Helicity di Jakarta, Senin (4/12/2017), mengatakan, Bali mendapatkan kunjungan wisatawan mancanegara hingga sekitar 15 ribu orang per hari dengan perkiraan devisi mencapai Rp250 miliar per hari.
"Maka, hitung saja sendiri berapa hari kejadian sampai 31 Desember, itu sekitar 36 hari, dikali Rp250 miliar jadi sekitar Rp9 triliun kita akan kehilangan devisa," kata Arief.
Menurut mantan Dirut Telkom ini, dengan kejadian bencana alam tersebut, maka target 15 juta kunjungan wisatawan mancanegara dipastikan tidak akan tercapai tahun ini.
Ia mengatakan, hingga September lalu, pemerintah optimistis target tersebut dapat tercapai. Namun, sejak aktivitas vulkanik Gunung Agung memburuk hingga terjadi erupsi, pemerintah memperkirakan akan ada pengurangan kunjungan wisman hingga sekitar 1 juta wisman. "Totalnya kami perkirakan kita akan `shortage` (kekurangan) 1 juta wisman. Kalau 14 juta wisman, akan tercapai sekitar 93 persen," kata Arief.
Untuk memenuhi target tersebut, Arief mengatakan pemerintah terus melakukan promosi besar-besaran di Kepulauan Riau. Wilayah itu menjadi salah satu pintu masuk utama wisman ke Indonesia setelah Jakarta dan Bali.
"Kita promosikan Kepri besar-besaran. Kami sadar, targetnya sangat besar dan yang bisa jadi `complementary` itu Kepri," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Oktober 2017 sebesar 4,54% yang salah satu penyebab utamanya adalah dampak dari Erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali.
Penurunan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai tersebut tercatat mencapai 15,99% dari bulan sebelumnya sebanyak 550,2 ribu kunjungan menjadi 462,3 ribu kunjungan.
Secara keseluruhan, tercatat pada Oktober 2017 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1,15 juta kunjungan yang terbagi dari 964,8 ribu merupakan wisman yang masuk melalui 19 pintu utama dan sebanyak 193,7 ribu kunjungan dari luar pintu utama.
Beberapa pintu masuk utama yang mengalami jumlah penurunan penumpang selain Bandara Ngurah Rai adalah Bandara Soekarno-Hatta sebesar 1,70% dan di Batam turun 4,89%. (Setyaki Purnomo)
-
Telan Biaya Rp473 Miliar, Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato di Gorontalo Semoga dengan adanya bandara ini ekonomi di Pohuwato bisa lebih berkembang lagi, muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru
-
Jelang Diresmikan Presiden Jokowi, Menhub Cek Kesiapan Bandara Panua Pohuwato Keberadaan Bandara Panua Pohuwato diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki Kabupaten Pohuwato antara lain pertambangan, perkebunan, perikanan, serta kepariwisataan
-
Bandara Soetta Capai Posisi Terbaik Sepanjang Sejarah di Daftar 100 Bandara Terbaik Dunia Pencapaian ini sekaligus memenuhi target AP II, yang sebelumnya mencanangkan Bandara Soekarno-Hatta bisa menembus 30 besar peringkat terbaik dunia.
-
Jumlah Penumpang Pesawat Pada Puncak Arus Balik di 20 Bandara AP II Tembus 309.477 Orang Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, jumlah penumpang pada puncak arus balik sebanyak 186.774 orang dengan pergerakan pesawat 1.153 penerbangan
-
Bandara Kertajati Perdana Layani Angkutan Lebaran, Jumlah Penumpang Sentuh 1.900 Orang/Hari Bandara Kertajati secara perdana melayani angkutan lebaran tahun ini, setelah beroperasi penuh pada 2023. Kami berharap masyarakat Jawa Barat dapat merasakan layanan angkutan lebaran yang lebih baik di Bandara Kertajati