Hujan baru saja berhenti ketika dua pemuda itu mengetuk pintu pagar kantor saya. Rupanya, mereka karyawan biro jasa pembersih kamar mandi. Staf saya memang mengontak mereka pekan lalu agar tiga kamar mandi di kantor kembali kinclong.
‘’Sepertinya tidak bisa kinclong 100 persen,’’ kata pemuda itu setelah menganalisa.
‘’Tidak masalah. Bisa 90 persen saja sudah bagus,’’ jawab saya.
Sambil sarapan bubur kacang ijo, kami berbincang santai dengan mereka.
‘’Ini usaha milik sendiri?’’ tanya saya.
‘’Bukan. Kami karyawan saja,’’ jawab mereka. Kompak.
‘’Sulitkah menjalankan bisnis ini?’’ tanya saya.
Menurut kedua pemuda itu, bisnis jasa pembersih kamar mandi tidak sulit. Tapi butuh modal lumayan besar.
Modal terbesar adalah stok bahan kimia. Setelah itu, biaya promosi. ‘’Promosinya di media online,’’ lanjutnya.
‘’Tidak ada rencana membuat bisnis sendiri?’’ pancing saya.
‘’Ada. Kami ingin mengubah nasib. Kami ingin punya bisnis sendiri. Sekarang menjadi karyawan untuk mempelajari bisnis ini. Nanti kami akan mandiri,’’ jelasnya.
Cerita dua pemuda pembersih toilet itu mengingatkan saya pada seorang teman baik. Anak seorang pengusaha besar. Begitu selesai kuliah, dia bekerja di perusahaan bapaknya dari posisi bawah.
Awalnya sebagai notulis. Kemudian menjadi petugas surveyor. Lalu menjadi supervisor. Sekarang menangani procurement. Ke depan, ia bercita-cita mendirikan perusahaan sendiri yang bidangnya berbeda dengan perusahaan orang tuanya.
Banyak pengusaha yang berangkat dari karyawan. Selama bekerja, mereka belajar. Setelah memahami bisnisnya, barulah mereka pindah kuadran. (Joko Intarto)
-
Gedung Baru Jaya Suprana Institute di Gading Kirana Diresmikan Jaya Suprana Institute adalah wadah kolaborasi budaya, kreasi, dan kreativitas talenta anak bangsa untuk dapat mengapresiasi, berkreasi dan berekspresi
-
Gibran Raih Ekspos dan Sentimen Positif Tertinggi saat Debat Cawapres Kedua Gibran mendapatkan ekspos yang tertinggi, yakni 11.720 mendurut data dari Menara Digital Media Monitoring
-
Lewat Digitalisasi, Holding Ultra Mikro BRI Group Permudah Layanan Keuangan Lebih Efisien BRI memiliki journey pemberdayaan dan peningkatan kapabilitas nasabah UMi, yakni dengan tiga tahap empower, integrate, dan upgrade
-
Integrasi Holding Ultra Mikro BRI Group Koneksikan Jutaan Masyarakat Akses Layanan Perbankan Holding UMi telah menjadi sumber pertumbuhan baru karena BRI memiliki strategi mendorong nasabah untuk naik kelas, memperbesar customer base, dan melayani masyarakat dengan biaya se-efesien mungkin
-
Wujudkan Inklusi Digital, BRI Research Institute Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Inggris Berdayakan UMKM Perempuan Wujudkan Inklusi Digital, BRI Research Institute Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Inggris Berdayakan UMKM Perempuan