merdekanews.co
Senin, 04 Desember 2017 - 00:02 WIB

Anies Baswedan-AHY Mulai Muncul

Jokowi-Gatot, Jokowi-Tito Atau Jokowi-BG di 2019

Ira Saqila - merdekanews.co
Presiden Jokowi dan Ibu Negara.

JAKARTA, MerdekaNews – Utak-atik siapa yang bakal mendampingi Jokowi di 2019 mulai terlihat. Ada beberapa tokoh yang dinilai layak menggantikan kursi Jusuf Kalla sebagai Wapres.

Hasil survei terbaru Indo Barometer menempatkan calon presiden dan calon wakil presiden, Jokowi-Gatot Nurmantyo, meraih tingkat paling tinggi dengan 47,9 persen. Panglima TNI dinilai pas mengawal Jokowi hingga lima tahun ke depan.

 Ada juga nama Kapolri Tito Karnavian nilainya hanya mencapai 41,5 persen. Jokowi-Budi Gunawan (Kepala BIN) maka raihan nilai survei mencapai 41,2 persen.

Sementara saat diduetkan dengan Sri Mulyani mereka berhasil meraih 43,4 persen. Nama Gatot Nurmantyo memang mulai banyak diperhitungkan.

Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan ada tiga nama yang namanya terus mencuat di kalangan masyarakat. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan, dan Gatot Nurmantyo.

"Calonnya bisa dari mana saja. Kemudian ini tergantung dari dukungan partai sebetulnya," kata Qodari di Jakarta, Minggu (3/12/2017).

Dari hasil survei, syarat yang pas untuk memdampingi Jokowi pada Pilpres dua tahun mendatang yakni dari kalangan militer mencapai 22,5 persen. Kemudian disusul dengan kriteria berpengalaman dalam pemerintahan 14,3 persen dan dekat dengan rakyat.

Sebagai Panglima TNI, Gatot cukup kuat pada nomor satu dan tiga. Sedangkan AHY kuat selain dari militer dia pun memiliki sokongan dari partai Demokrat yang dipimpim oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Terlebih AHY merupakan putra dari SBY yang juga sempat duduk sebagai Presiden Indonesia.

Tokoh Baru Bermunculan

Bicara siapa pendamping Jokowi dinilai masih dini. Apalagi banyak tokoh-tokoh baru yang bermunculan.

Biasanya pasangan cawapres akan muncul menjelang pendaftaran ke KPU. Politikus PDIP Maruar Sirait mengatakan, masih sulit menebak siapa yang akan berduet dengan Jokowi.

Apalagi kata dia, ada nam-nama baru seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan AHY. “Politik kan dinamis,” ungkapnya di Jakarta.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan, ada tren kenaikan yang positif bagi AHY untuk maju sebagai salah satu kontestan capres maupun cawapres 2019 mendatang. AHY juga memiliki karakter yang sesuai dengan generasi masa kini.

Dia kemungkinan akan menjadi faktor penting dam pembeda dalam pemilihan presiden mendatang termasuk Jokowi.

"Kami (Demokrat) bersepakat mendukung dia (AHY) keliling dulu sebanyak-banyaknya pada masyarakat, melakukan sesuatu yang konkrit. Karena mas AHY belum punya kesempatan untuk itu. Dia belum menduduki jabatan penting kan," ujar Hinca.

Majunya AHY memang bukan hal baru. SBY yang sengaja mendorong AHY sebagai calon gubernur DKI Jakarta adalah batu loncatan menuju pilpres.

“Istilaahnya AHY itu belajar perang dulu di pilkada. Dan Jakarta adalah barometer Indonesia jadi bisa saja loncatan,” ungkap politisi Demokrat yang namanya enggan disebutkan. (Ira Saqila)