merdekanews.co
Kamis, 11 Oktober 2018 - 20:48 WIB

Program Prukades dan Dana Desa Menjadi Topik Pertemuan Tahunan IMF-Worlbank 2018

Hadi Siswo - merdekanews.co
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Eko P Sandjojo membuka Forum Tri Hita Karana: Pembangunan Berkelanjutan dalam pertemuan tahunan IMF - Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018). Joseph Stiglitz, peraih nobel bidang ekonomi menjadi salah satu pembicara dalam forum tersebut.

Nusa Dua, MERDEKANEWS -- Dana desa yang dikucurkan sejak tahun 2015,  menjadi stimulus yang mendorong pembangunan di wilayah perdesaan melalui program prukades dan dana desa yang menggabungkan pemerintah, perbankan dan dunia usaha mampu mendorong pertumbuhan di wilayah perdesaan.

Hal itu disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo dalam  Forum Tri Hita Karana (THK) Sustainable Development, dengan tema “Kesetaraan dan Pertumbuhan Inklusivitas, Keberlanjutan, dan Kepemimpinan,'' Kamis (11/10).

Forum THK ini adalah  pleno dalam Rangkaian pertemuan tahunan IMF- Worlbank 2018 di Bali.

Mendes PDTT mengatakan program produk unggulan kawasan perdesaan (prukades) mampu mengatasi kemiskinan di pedesaan. Kebijakan yang diterapkan di  Indonesia ini merupakan program pertama di dunia  dan  menjadi inspirasi bagi negara lain karena telah teruji menghasilkan pembangunan yang signifikan

Sementara,  Prof. Josept Stiglits, peraih nobel di bidang  ekonomi mengapreasi  model pembangunan wilayah perdesaan di Indonesia dengan dana desa sebagai stimulus pembangunan yang di mulai dari desa.

Mantan penasihat Presiden Clinton ini mengatakan: "Saya sangat mengapresiasi  model pembangunan  seperti ini di mana pembangunan di mulai berdasar pada kebutuhan yang berbeda pada setiap  daerah dan ini menghasilkan pola pembangunan wilayah yang sangat menabjubkan."

Konsep kosmologi Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup tangguh. Falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keaneka ragaman budaya dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi dan homogenisasi. (Hadi Siswo)