New York, MERDEKANEWS - Aksi brutal militer Myanmar terhadap muslim Rohingnya menjadi sorotan. Di hadapan pemimpin dunia, Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad berani kalau aksi itu adalah pembantaian.
Dalam pidatonya di Sidang Ke-73 Majelis Umum PBB, Mahatir mengecam tindakan militer Myanmar terhadap minoritas Muslim Rohingya yang dia sebut pembantaian.
Mahathir juga mengkritik gejolak politik, ekonomi, dan sosial yang semakin meningkat di seluruh dunia.
Dalam krisis Rohingya, pemimpin Malaysia ini menuduh seluruh dunia sudah gagal bertindak.
"Bangsa-bangsa adalah independen, tetapi apakah ini berarti bahwa mereka memiliki hak untuk membantai rakyat mereka sendiri?," kata Mahathir mengacu pada krisis Rohingya dalam pidatonya hari Jumat waktu New York.
"Pmerintah harus mengambil langkah nyata ke depan, dengan jelas menunjukkan komitmen untuk segera melakukan perubahan di lapangan," katanya mengacu pada Myanmar, seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu (29/9/2018).
Dalam pidatonya, Mueller mengatakan Rohingya sekarang sebagai "populasi tanpa negara terbesar di dunia".
Dia mendesak para donor untuk menanggapi krisis pengungsi. Mueller juga mendesak pemerintah Myanmar untuk membongkar fasilitas terpisah bagi sekitar 600.000 orang Rohingya yang tinggal di Myanmar dan mengakhiri marjinalisasi dan kondisi menyedihkan yang banyak dipaksa untuk hidup. (Sam Hamdan)
-
Tel Aviv Rencanakan Serangan yang Menewaskan Ratusan Warga Gaza Saat Antre Bantuan Tel Aviv terlibat dalam perencanaan setidaknya empat iring-iringan bantuan ke Gaza utara selama sepekan terakhir
-
Pembantaian Warga Gaza Saat Antre Bantuan, Indonesia Kritik Keras Respon DK PBB: Lamban! Indonesia juga mengkritik DK PBB, yang dianggapnya lamban merespons agresi militer Israel
-
Dunia Kecam Pembantaian Tentara Israel Terhadap 112 Warga Gaza Saat Antre Bantuan! Tragedi tersebut menyebabkan 112 warga Gaza tewas dan melukai 750 orang lainnya
-
Makin Bengis! Tentara Israel Tembak Warga Gaza Saat Menunggu Bantuan: 112 Tewas, 760 Luka-luka tentara Zionis Israel menembak warga Gaza saat menunggu bantuan
-
Beda Pendapat Israel dan Hamas, Gencatan Senjata Dua Bulan Urung Terealisasi Namun, rencana tersebut terhambat oleh perbedaan pendapat antara kedua belah pihak