
Jakarta, MerdekaNews - Banyak orang mengeluhkan bahwa tahun ini, keuangan seret. Meski harga barang cenderung stabil, apa gunanya kalau tak pegang duit.
Apa yang dikeluhkan orang, ternyata benar. Indikator likuiditas perekonomian, atau jumlah uang beredar dalam arti luas, secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp5.283,3 triliun. Atau bertumbuh 10,6%. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, ada penurunan 10,9% (yoy).
Salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan uang beredar, menurut Analisa Uang Beredar Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Sabtu (2/12/2017), adalah perlambatan, atau kontraksi operasi keuangan pemerintah pusat.
Adanya perlambatan operasi keuangan pemerintah pusat ditengari dari kewajiban BI dan perbankan kepada Pemerintah Pusat yang naik menjadi 9,8% (yoy) pada Oktober 2017 dibandingkan September 2017 yang minus 0,3%."Penyebab lainnya adalah aktiva luar negeri bersih tumbuh melambat dari 20,5 persen (yoy) pada September 2017 menjadi 18,1 persen (yoy) pada Oktober 2017," ujarnya.
Faktor lainnya pada uang beredar dalam arti luas adalah kredit perbankan. Menurut analisa uang beredar Bank Sentral, perbankan pada akhir Oktober 2017 menyalurkan kredit Rp4.588,5 triliun, atau tumbuh 8%. Raihan ini lebih tinggi ketimbang September 2017 yang tumbuh 7,7% (yoy).
Sementara rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,55%, atau turun 5 basis poin ketimbang bulan sebelumnya. Demikian halnya suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan, masing-masing tercatat 5,89%; 6,32%; 6,74%; dan 6,93%, atau turun dibandingkan September 2017. (Setyaki Purnomo)
-
Jago Menekuk Inflasi, Selamat Pak Doni, Anda Terpilih Jadi Deputi Gubernur Bank Indonesia Setelah menggelar tes uji kepatutan dan kelayakan (fit and propert test), Komisi XI DPR menunjuk Doni Primanto Joewono. Selamat pak.
-
Tahun Depan Ekonomi Masih Berat, Bos BI Ramalkan Maksimal Cuman 5,5% Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menilai, pemulihan global seiring kemajuan perundingan perdagangan AS dengan China, bisa menjadi pemicu membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5,1%-5,5% pada 2020.
-
BI Pelorotkan Uang Muka Kredit Rumah, BTN Langsung Sumringah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menilai, kebijakan Bank Indonesia (BI) merelaksasi rasio loan to value (LTV) dan finance to value (FTV) bakal mendorong pertumbuhan bisnis sektor ini.
-
Gegara BI Tahan Suku Bunga 6%, Bankir Pelat Merah Kurang Semangat Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 6%, tidak sesuai keinginan perbankan pelat merah. Idealnya sih diturunkan hingga di bawah 5%.
-
Gara-gara Delpin, Ribuan Suara Jokowi Melayang Kisruh di tubuh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara. Ini terlihat dari pernyataan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai, Reri Rudianto.