merdekanews.co
Sabtu, 02 Desember 2017 - 02:09 WIB

Tiga Hari Mudik

SBY Sekeluarga Tenangkan Korban Banjir Di Pacitan

Muhammad - merdekanews.co
Susilo Bambang Yudhoyono sekeluarga turun tangan langsung bantu korban banjir di Pacitan.

JAKARTA, MerdekaNews -Keluarga SBY kompak turun tangan bantu korban banjir di Pacitan. Daerah kelahiran SBY ini terkena badai banjir dan longsor. SBY sekeluarga sudah tiga hari berada di sana.

SBY sekeluarga sudah berada di Pacitan sejak Kamis (1/12) lalu. SBY, didampingi sang istri, Ani Yudhoyono dan kedua anaknya: Agus Harimurti Yudhoyono, dan Edhi Baskoro atau Ibas. Mereka kompak berpakaian motif biru, mereka langsung mengunjungi pengungsi di Gedung Karya Dharma, kompleks kantor bupati Pacitan.

Di lokasi tersebut, terdapat 38 jiwa yang mengungsi. SBY dan keluarga  mendengarkan penjelasan dari Bupati Pacitan Indartato mengenai penanganan bencana banjir dan longsor yang terjadi.

"Bapak, Ibu, sabar," kata mantan presiden ke enam ini, menenangkan para korban banjir.

Dilansir dari foto-foto yang diposting ke media, SBY sekeluarga terlihat sangat cair dengan para pengungsi. Mereka antusias bertemu dengan orang nomor satu di Partai Demokrat ini. Bahkan, Ibu Ani juga tidak canggung menggendong seorang bocah yang harus bermalam di pengungsian.

Seharian kemarin, SBY sekeluarga juga masih fokus membantu korban banjir. Kegiatan diawali dengan rapat tertutup  bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo, serta Dandim 0801 Pacitan.

Tidak berhenti disitu, keluarga SBY juga langsung menyambangi daerah pasca musibah. Misalnya Agus, bersama Ibas bergerilya menemui ratusan pengungsi di Desa Sernoboyop, Pacitan, Jawa Timur, kemarin.

Mereka menyambangi pengungsi yang sementara menetap di posko pengungsian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Sebelumnya, SBY menjelaskan maksud kedatanganya ke Pacitan khusus untuk meringankan beban warga atas musibah banjir bandang. Termasuk, mengecek keluarga SBY. SBY merupakan asli putra daerah Pacitan.

“Saya akan membantu Pak Bupati dan warga di Pacitan untuk mengatasi  musibah bencana ini. Barangkali nanti ada yang bisa dibantukan dari Yudhoyono Foundation yang kami kelola untuk membantu dan meringankan saudara–saudara kami di Pacitan,” ujar SBY.

SBY bercerita, berdasarkan informasi dari pemberitaan yang diperoleh, bahwa bencana banjir di Pacitan cukup parah. Sebabnya, pusat badai Cempaka itu sangat dekat dengan Pacitan sehingga menjadi daerah yang paling parah dalam bencana banjir ini. Tidak aneh jika kota yang berbatasan dengan Jawa Tengah itu mengalami bencana yang paling parah.

“Pusat cyclone Cempaka itu memang very closer dengan Pacitan, jadi tidak aneh jika yang paing parah mengalami bencana itu Pacitan,” jelasnya.

Dalam kunjungannya ke Pacitan, SBY juga akan mendatangi rumah masa  kecilnya, karena berdasarkan informasi, sejumlah keluarganya di Pacitan juga menjadi korban banjir dan harus mengungsi.

“Yang jelas tempat saya dibesarkan di Desa Ploso katanya juga kena banjir. Saudara-saudara saya di sana juga diungsikan. Saya ingin lihat di lapangan. Insyaallah saya akan berada Pacitan selama tiga hari,” pungkasnya.

Informasi terkini, jumlah korban meninggal banjir bandang di Pacitan sebanyak 20 orang. 10 orang meninggal karena hanyut dan banjir. Sedangkan 10 orang lagi dinyatakan hilang.

"Korban yang sudah ditemukan saat ini 10 jiwa. Yang longsor 5 korban dan korban banjir 5. Korban yang belum ditemukan total 10 orang. Rincian korban yang belum ditemukan, longsor ada 9 korban dan banjir 1 orang," kata

Komandan Kodim 0801 Pacitan, Letkol Kav Ari Lawintang, yang juga Komandan Tanggap Bencana Banjir dan Longsor, di Pacitan, kemarin. 

Adapun rincian korban meninggal dan hilang berdasarkan wilayahnya, sebagai berikut. Kecamatan Kota Pacitan 5 orang korban banjir dan sudah ditemukan. Kecamatan Kebonagung ada 9 orang terkena longsor, 3 korban sudah ditemukan dan 6 belum ditemukan.

Sedangkan Kecamatan Tulakan ada 3 korban longsor. 1 orang ditemukan dan 2 korban belum ditemukan. Kecamatan Tegalombo 1 orang belum ditemukan  karena banjir. Untuk Kecamatan Nawangan ada 2 korban longsor, 1 ditemukan dan 1 korban belum ditemukan.

Di Kecamatan Tulakan, ada 3 korban longsor. 1 Jenazah ditemukan dan 2  korban belum ditemukan. Sedangkan 1 korban banjir di Kecamatan Tegalombo belum  ditemukan. Dan Kecamatan Nawangan ada 2 korban longsor, 1 jenazah  ditemukan dan 1 korban belum ditemukan. (Muhammad)






  • Pemerintah Evaluasi Penerima HGBT Pemerintah Evaluasi Penerima HGBT Perindustrian dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah melakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan HGBT terhadap industri Pengguna Gas Bumi Tertentu yang telah mendapatkan penetapan HGBT dan bidang penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum