Jakarta, MERDEKANEWS - Pilpres bukan hanya panas di dunia nyata. Di alam maya, aksi saling gontok-gontokan bakal terjadi.
Untuk menghadapi pasukan kecebong, kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bakal menggaet Buni Yani. Kecebong sering dialamatkan kepada pasukan medsos yang sering membully Prabowo.
Istilah kecebong pertama kali muncul saat Pilkada DKI Jakarta yang membela pasangan Ahok-Djarot.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso menyebut kemungkinan Buni Yani dimasukkan ke dalam tim medsos.
"Insyaallah lah yah. Insyaallah tak suruh (saya) masuk (timses)," kata Djoko di kediamannya, Jl Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9/2018).
Djoko mengatakan kemungkinan Buni Yani masuk ke dalam tim medsos Prabowo-Sandi. Buni Yani dilihat cocok karena backgroundnya seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi.
"Dia belum minta apa-apa, tapi beliau adalah seorang penulis. (Divisi timses) Medsos lah, dia kan dosen juga kalau nggak salah," imbuh dia.
"Dia sudah biasa di sini yah, waktu dia di sidang juga kalo nggak salah dosen komunikasi," sambungnya.
Djoko mengaku mengenal Buni Yani sejak kasus ITE terkait video pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Selain itu, Djoko mengaku juga sering bertukar pikiran dengan Buni Yani.
"(Kenal) Ya mulai di sidang-sidang itu. Dia datang diskusi-diskusi, kita saling tukar-menukar lah, ya kita sebagai orang tua ya sabar, ikuti saja sidang dengan baik kan gitu," jelasnya.
Untuk diketahui, Buni Yani dihukum pidana penjara 1 tahun 6 bulan karena terbukti melawan hukum mengunggah video di akun Facebook-nya tanpa izin Diskominfomas Pemprov DKI. Posting-an itu berupa potongan video mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 27 September 2016.
Buni Yani menurut Hakim juga terbukti mengubah durasi video dari 1 jam 48 menit 33 detik menjadi hanya 30 detik. (Ira Safitri)
-
Pemberian Penghargaan Prestasi Pemda berdasarkan Hasil Penilaian LPPD Kemendagri memberikan waktu kepada Pemda untuk mengumpulkan laporan melalui sistem informasi LPPD
-
Ganjar Tegas Berada di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan PDIP? Bagi Ganjar hal itu penting agar mekanisme check and balance atau saling kontrol antarlembaga mampu terwujud secara baik
-
Anggota KPU: Tidak Ada Lembaga Peradilan yang Bisa Batalkan Penetapan Prabowo Subianto-Gibran kini sudah tidak ada lagi lembaga peradilan dalam sistem keadilan pemilu yang bisa membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024
-
Punya Prestasi Mentereng Pimpin Daerah, Besok Jokowi Anugerahkan Gibran dan Bobby Penghargaan Satyalancana Para kepala daerah diberikan penghargaan itu atas prestasinya memimpin daerah
-
Sah Jadi Presiden, Prabowo: Mas Anies Senyuman Anda Berat Sekali Kita semua lelah, dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa. Mas Anies, Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi anda. Saya tahu senyuman anda berat sekali itu