
Jakarta, MERDEKANEWS -Anak presiden ke lima, Puan Maharani bertemu dengan Vice Premier of State Council atau Utusan Khusus Presiden Republik Rakyat China (RRC), Sun Chunlan, di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Minggu (19/8/2018). Hubungan Indonesia dengan China makin lengket saja.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama. Salah satunya adalah dalam hal pertukaran pelajar.
"Kita inginkan peningkatan kerja sama di antara semua pihak. Sampai saat ini salah satu yang dilakukan adalah mengirimkan, 52 mahasiswa Indonesia ke Republik Rakyat Tiongkok (China) untuk lakukan pertukaran budaya. Memang sampai saat ini, akan berlanjut sampai 100 orang," kata Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan usai pertemuan tersebut.
Menteri asal PDIP itu juga menjelaskan, pertemuan ini juga dimaksudkan untuk membahas persiapan HLM-PEM ke 4 yang akan berlangsung di Tiongkok. Karena seperti diketahui, melalui HLM-PEM, Indonesia dan RRT telah melakukan peningkatan intensitas kerja sama pendidikan. Di mana, hingga saat ini tercatat sudah ada sekitar 14.000 mahasiswa Indonesia di RRT.
"Ini data pada tahun 2017. Tren jumlah pelajar yang ke Tiongkok pun terus mengalami peningkatan setiap tahun," tutur Puan.
Oleh sebab itu, Puan mengatakan, pemerintah juga akan mengundang partisipasi mahasiswa RRT pada berbagai program beasiswa Indonesia seperti Beasiswa Sosial Budaya Indonesia (BSBI). Termasuk dalam program pertukaran pelajar yang baru saja dibahas.
"RRT kita juga berupaya akan memperkuat kerja sama dalam bidang Riset dan Teknologi. Implementasi kerja sama ini bahkan sudah tertuang 2018-2020 Plan of Action on Science, Technology, and Innovation Cooperation, yang didalamnya juga termasuk pertukaran ilmuwan muda melalui Talented Young Scientist Program (TYSP) yang memfasilitasi peneliti-peneliti muda Indonesia untuk memperoleh kesempatan kerja lapangan dan riset bersama para peneliti Tiongkok," paparnya.
Karena itu, ia berharap, melalui penguatan keja sama ini kedepan kedua negara akan juga memperkuat kerjasama di bidang industry kreatif dengan mendorong pembentukan joint working group RI-RRT di sektor industri kreatif. Begitu juga dengan adanya peningkatan kolaborasi para sineas kedua negara dalam produksi film bersama dan pengarsipan film.
"Jadi inti dari pertemuan ini dalam rangka membahas kerja sama di bidang pemberdayaan manusia. Kita tadi juga sepakat untuk bersama-sama memperkuat dan mengembangkan kerjasama," tuturnya.
Dalam pertemuan itu, Sun juga mengenalkan dirinya sebagai utusan khusus presiden yang baru. Pada Maret 2018, Sun menggantikan Madame Liu Yandong.
Kepada Puan, Sun mengatakan akan melanjutkan beberapa MoU antara RRC dan Indonesia terkait masalah kebudayaan, dan pembangunan manusia. Dan kunjungan Sun ke kantor Puan ini merupakan bagian dari keikutsertaanya hadir dalam opening ceremony Asian Games XVIII 2018.
"Ini pertama kali kunjungan saya kesini sejak diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri RRT pada maret 2018 menggantikan Liu Yandong. Sebagai Wakil Perdana Menteri RRT, isu kesejahteraan sosial dan keharmonisan masyarakat menjadi tugas saya. Karena itulah saya merasa berkepentingan untuk bertemu bu Menko PMK Puan Maharani yang notabene rekan tugas saya di Indonesia," kata Sun.
(MUH)
-
Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya Kemendagri Tegaskan Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Barat Daya
-
KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam KKP Lirik Potensi NTB Jadi Lokasi Sentra Garam
-
Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M Tangkap 2 Kapal Vietnam, KKP Selamatkan Kerugian Negara Rp152 M
-
BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin dan Pekerja Rentan BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin dan Pekerja Rentan
-
Wujudkan Swasembada Pangan, Produktivitas Transmigran Bakal Digenjot Wujudkan Swasembada Pangan, Produktivitas Transmigran Bakal Digenjot