Dua Unit Sukhoi Su-35 Dikirim Oktober 2019

Jakarta, MERDEKANEWS -Kementerian Pertahanan (Kemhan) terus mempercepat pengiriman pembelian 11 Pesawat Sukhoi Su-35 dari Rusia. Sebanyak dua unit pesawat tempur ini akan dikirim pada Oktober 2019, dengan catatan kontrak sudah efektif pada Agustus 2018.

Hal itu dikatakan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Totok Sugiharto, Senin (6/8/2018).

"Tahap pertama, akan dikirim dua unit Sukhoi pada Oktober 2019, dengan catatan kalau kontrak sudah efektif pada Agustus tahun ini. Jadi bukan tahun ini akan dikirim," kata Totok.

Alumni Akmil tahun 1988 itu mengatakan, pembelian 11 pesawat tempur Rusia ini akan dikirim dalam tiga tahap.

"Tahap pertama pesawat yang akan dikirim sebanyak dua unit pada Oktober 2019, dengan catatan kontrak efektif per Agustus 2018. Tahap kedua, enam unit akan dikirim 18 bulan setelah kontrak efektif. Dan, tiga unit sisanya akan dikirim setelah 23 bulan dari kontrak," ujarnya.

Totok juga memastikan tidak ada permasalahan dalam proses pembelian 11 pesawat tempur Sukhoi SU-35. Pembelian pesawat tempur ini sudah diteken, dan tidak akan dibatalkan. Seluruh pesanan pesawat tempur Sukhoi ini akan tiba semuannya di Tanah Air, pada tahun 2020 mendatang.

Soal kelengkapan senjata, pria yang dekat dengan awak media ini memastikan kondisi pesawat Shukoi siap tempur sesuai dengan spesifikasi teknis yang diajukan TNI Angkatan Udara (AU) .

Soal pembentukan tim Sukhoi oleh Menteri Polhukam Wiranto, Totok mengatakan, bahwa tim tersebut, untuk memastikan bahwa semua pesanan pesawat tempur itu berjalan lancar dan menguntungkan pemerintah.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia telah sepakat dengan Rusia terkait imbal beli atau barter pesawat tempur Sukhoi dengan komoditas Indonesia. Pembelian Sukhoi melalui imbal beli sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.

Harga pembelian 11 Sukhoi Su-35 dari Rusia mencapai 1,14 milar dollar AS atau Rp 15,3 triliun dengan kurs 1 dollar AS sama dengan Rp 13.500. Nantinya, setengah harga pembelian Sukhoi itu akan dilakukan dengan skema imbal beli komoditas Indonesia. 
  (Aziz)