merdekanews.co
Kamis, 19 Juli 2018 - 21:13 WIB

Gerindra DKI: DPS Pemilu 2019 di Jakarta Amburadul

Ahmad Lubis - merdekanews.co
Ketua DPD Partai Gerindra DKI, Muhamad Taufik

Jakarta, MERDEKANEWS -- Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Jakarta amburadul. Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI, mesti segera melakukan perbaikan data invalid sebanyak 1.243 896 dan data ganda 27.178 pemilih. 

Berdasar, temuan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI NIK dan KK tidak berjumlah 16 digit se-Jakarta sebanyak 19.304. Ketua DPD Partai Gerindra DKI, Muhamad Taufik mengungkapkan, temuan ini harus segera diselesaikan oleh penyelenggara pemilu. 

“Makanya, kami akan serahkan ke KPU DKI, Badan pengawas pemilu (Bawaslu) DKI, dan Dinas Kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) DKI. Sabtu, kami akan antarkan,” kata Taufik di Sekretaris Bersama (Sekber), di Menteng, Jakarta Pusat, kemarin (19/7).

Wakil Ketua DPRD DKI itu menegaskan, ini baru tahap awal sisiran tim partai berlambang burung garuda di ibu kota. Data, ditemukan atas salinan DPS bentuk naskah asli elektronik (soft copy). Kemudian, dengan format excel dari sistem data pemilih (Sidalih) yang diberikan secara resmi oleh KPU DKI, kepada partai politik.

“Salinan DPS yang diberikan tidak menampilkan informasi NIK dan NKK pemilih secara  utuh. Sudah, ini ada  niat mau curang. Tinggalkan lah, cara-cara seperti ini,” kata Taufik.

Niat curang tersebut, menurut dia, mengakibatkan amburadulnya data pemilih dalam DCS. Ingat, ini belum masuk ke Daftar Pemilih Tetap (DPT) sehingga masih ada waktu perbaikan. “NIK dan KK identitas yang tak terisahkan. Ini juga, ada banyak NIK yang tak bisa dibuka,” ungkapnya.

Dia menyayangkan, problem ini tak kunjung selesai setiap kali pesta demokrasi. Maknya, Dukcapil DKI, KPU DKI, dan Bawaslu DKI mesti koordinasi untuk merapikan data Pemilih. 

Selain itu, Taufik mempertannyakan, kenapa NIK dan NKK empat angka terakhir tak bisa dibuka. KPU beralasan, itu sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 11 Tahun 2018 tentang penyusunan daftar pemilih. “Saya mengajak, bersama-sama bersihkan data pemilu. Kami, ingin data pemilih bersih,” tegas dia. (Ahmad Lubis)