merdekanews.co
Minggu, 15 Juli 2018 - 11:28 WIB

Tol Solo-Sragen Diresmikan Jokowi, Tarifnya Cuma Seribu

Setyaki Purnomo - merdekanews.co

Solo, MERDEKANEWS - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan gerbang tol Klodran yang ada di ruas Solo-Sragen Jawa Tengah, hari ini (Minggu, 15/7/2018). Tarifnya murah lho.

"Rencananya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, kami sudah melakukan sterilisasi," kata Manajer Teknik PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) Aryo Gunanto di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/7/2018).

Ia mengatakan, dengan peresmian tersebut artinya gerbang tol tersebut akan segera berbayar. Meski demikian, pembayarannya akan dimulai pada Selasa (17/7/2018) dengan tarif Rp1.000/kilometer. Masih di bawah tarif rata-rata nasional Rp1.300 per kilometer.

Terkait dengan peresmian tersebut, pihaknya berharap ke depan pembangunan jalan tol yang ditugaskan oleh pemerintah tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. "Dengan peresmian ini selanjutnya kami bisa selesaikan penugasan yang lain," kata Aryo.

Aryo mengatakan, pada momentum Lebaran 2018, ruas tol Solo-Sragen sempat dibuka dua minggu, untuk memecah kemacetan. Saat itu, gerbang tol belum berbayar mengingat belum sempurnanya beberapa titik jalan. "Selama momentum tersebut penggunanya cukup banyak, rata-rata jumlah kendaraan yang melintasi ruas tol mulai dari Salatiga hingga Sragen sekitar 50.000 kendaraan/hari," katanya.

Salah satu warga, Garudea Prabawati menyambut baik diresmikannya gerbang tol tersebut. Garudea bilang, jalan tol tersebut maka akan membawa dampak positif yang sangat banyak, salah satunya akan makin banyak orang yang masuk ke Kota Solo. "Lalu lintas jadi lebih mudah, jalur perdagangan dan wisata menjadi lebih mudah," kata Garudea.

Ia tidak setuju dengan anggapan bahwa tol hanya untuk masyarakat menengah ke atas karena dampak positifnya akan dirasakan oleh banyak orang. "Paling tidak kalau akses lebih mudah maka makin banyak yang tertarik untuk datang, termasuk wisatawan. Dengan demikian pelaku usaha yang ada di Solo juga merasakan dampaknya," katanya.

  (Setyaki Purnomo)