merdekanews.co
Minggu, 15 Juli 2018 - 09:37 WIB

Bandara Kertajati Batal Jadi Embarkasi Haji 2018

MUH - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS -Bandara Kertajati, batal digunakan untuk pemberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi. Bandara yang mulai dikebut pengerjaannya sejak tiga tahun lalu itu belum memenuhi syarat untuk memberangkatkan jamaah haji.

Keputusan itu diambil Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin setelah meninjau Bandara Kertajati dan sarana pendukungnya.  Padahal, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengebut pengerjaan bandara seluas 1800 hektar itu adalah untuk kesiapan embarkasi pemberangkatan Jamaah haji tahun ini. 

“Bandara Kertajati belum bisa digunakan untuk embarkasi haji tahun ini. Untuk pemberangkatan jamaah haji dibutuhkan bandara yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan asrama haji," kata Lukman, Sabtu (14/7/2018).

Saat ini, asrama haji untuk jamaah yang berasal dari Jawa Barat berada di Bekasi, yang lebih dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta ketimbang Kertajati. 

"Ini sedang kami matangkan. Mudahan-mudahan tahun depan bisa disiapkan," katanya.

Jamaah haji kelompok terbang (kloter) pertama akan berangkat dari lima embarkasi di Indonesia menuju Arab Saudi pada 17 Juli menurut Kepala Seksi Pelayanan Transportasi Udara Kementerian Agama Edayanti Dasril.

Sebanyak 11 kloter jamaah haji yang mencakup 4.486 orang akan berangkat melalui Embarkasi Surabaya/SUB (tiga kloter), Padang/ PDG (satu kloter), Lombok/ LOP (satu kloter), Solo/SOC (empat kloter), Jakarta-Pondok Gede/JKG (satu kloter) dan Makassar/ UPG (satu kloter) pada pemberangkatan pertama.

Edayanti menjelaskan bahwa total ada 13 embarkasi pemberangkatan jamaah haji di Indonesia pada musim haji 2018, yakni Aceh (BTJ), Medan (KNO), Batam (BTH), Palembang (PLM), Padang (PDG), Jakarta-Pondok Gede (JKG), Jakarta-Bekasi (JKS), Solo (SOC), Surabaya (SUB), Banjarmasin (BDJ), Balikpapan (BPN), Makassar (UPG) dan Lombok (LOP). 

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, akan menjadi "embarkasi haji antara" menyusul daya dukung landasan pacu yang belum bisa mengakomodir pesawat berbadan lebar.

"Format yang akan dilakukan itu diperlakukan sebagai embarkasi antara. Artinya penerbangan itu akan dilakukan dari Kertajati ke Soekarno-Hatta. Dari Soekarno-Hatta baru ke Saudi," kata Budi.

Dia menjelaskan format embarkasi antara dilakukan seperti halnya di Bandara Radin Inten II Bandar Lampung. Meski hanya menjadi embarkasi haji untuk sementara, secara teknis Kementerian Perhubungan telah memastikan kesiapan bandara tersebut.

"Kementerian Perhubungan selaku sektor teknis sudah meneliti berkaitan dengan hal teknis, seperti kemampuan runway, daya dukung dan teknis lainnya. Prinsipnya dapat digunakan," imbuhnya.

Sistem navigasi udara, kata Budi, juga telah siap. Begitu pula Garuda Indonesia yang akan menjadi maskapai perantara yang membawa jamaah dari Bandara Kertajati menuju Bandara Soekarno-Hatta. "Lama penerbangan dari Kertajati ke Soekarno-Hatta kira-kira 45 menit," katanya.
  (MUH)