merdekanews.co
Kamis, 12 Juli 2018 - 18:13 WIB

Ibu-Ibu di Jakarta Menjerit Gara-gara Harga Cabai Sepedas Dolar

Ira Safitri - merdekanews.co

Jakarta, MERDEKANEWS - Ibu-ibu di Jakarta menjerit. Setelah telor, kini harga cabai yang ikutan latah naik.

Bahkan, harga cabai sepedas dolar. "Mahal mas," kata Sarmi (42).   

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno mengaku kaget ketika mendapat kabar harga cabe meroket.

Pasalnya, cabe tidak termasuk kebutuhan pokok yang terdampak oleh melemahnya rupiah terhadap dolar.

“Yang saya kaget tadi saya dilaporkan juga cabe yang tidak ada hubungannya dengan dolar itu juga naik. Jadi ini yang kita sebut sebagai inflasi turunan atau inflasi yang diimport atau inflasi ikut-ikutan. Padahal mestinya nggak ada,” kata Sandiaga di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (12/7/2018).

Selain itu, harga komoditas lain yang mulai bergerak naik adalah telor ayam. Untuk itu, dalam waktu dekat ini Sandiaga akan berkunjung ke Blitar untuk memastikan stok telur aman.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan belum lama ini telah menandatangi surat kerjasama dengan Kota Blitar sebagai produsen telur terbaik dan harga yang murah.

“Kita sudah tandatangan kerjasama dengan Blitar. Saya akan datang ke Blitar dalam waktu dekat ini untuk mengeksekusi. Karena pasokannya cukup, memang harganya dikaitkan dengan dolar yang terus meningkat ini bergerak naik,” ujar Sandiaga.

Suksesnya Pemprov DKI menstabilkan harga saat Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, kata Sandiaga, lantaran menerapkan sistem gerakan gegerus atau melakukan gerilya dengan turun langsung ke lapangan untuk memastikan jalur distribusi serta stok pangan aman.

“Kita pastikan dari sumbernya hulu sampai ke hilir dan rulesnya itu adalah satu-satu kita uraikan. Seperti bawang, cabai, telur, itu kita lakukan melalui sebuah gerakan untuk menyuplai satu-satu rantai pasokannya harus kita pastikan terbuka berkeadilan,” ucap Sandiaga.  (Ira Safitri)