Jakarta, MERDEKANEWS - Isu soal adanya masjid menjadi sarang para radikal dibantah. Wakapolri Komjen Syafruddin menilai yang menyebarkan isu tersebut bisa kena laknat Allah.
Sebab kata Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) kalau masjid adalah tempat suci.
Menurut dia, pihak Dewan Masjid Indonesia (DMI) sudah membantah kabar tersebut. Untuk itu, dia meminta kepada siapa saja untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi.
“Orang mengadakan penelitian (tentang masjid terpapar radikal) lebih hati-hati, itu saya ingatkan. Orang penelitian boleh saja, tetapi hendaknya saya imbau untuk menggunakan standar,” kata dia di Mabes Polri, Selasa (10/7).
Wakil Ketua DMI ini menegaskan, masjid tempat suci sehingga tak mungkin terpapar radikal.
“Tidak mungkin radikal itu kalau toh ada radikal pasti orang, bukan masjid. Makanya hati-hati jangan sampai dilaknat oleh Allah menuduh-nuduh masjid radikal,” tegasnya.
(Ira Safitri)
-
Viral Pungli Parkir di Masjid Al Jabbar, Sekda Janji Bakal Ada Penertiban dan Sanksi Setelah kendaraan terparkir, juru parkir yang memakai rompi itu langsung meminta uang
-
Tidak Ada Larangan Gunakan Pengeras Suara di Masjid, Ini Ketentuan Lengkapnya Tidak ada larangan penggunaan pengeras suara di masjid dan musalla. Syiar Islam harus didukung. Kemenag terbitkan edaran untuk mengatur penggunaan pengeras suara dalam dan pengeras suara luar
-
Biar Tidak Asbun, Gus Miftah Diminta Baca Edaran Pengeras Suara Sebelum Ceramah Sebagai penceramah, biar tidak asbun dan provokatif, baiknya Gus Miftah pahami dulu edarannya. Kalau nggak paham juga, bisa nanya agar mendapat penjelasan yang tepat
-
PBNU Desak Israel Buka Akses Masjidil Aqsa Bagi Umat Muslim Selama Ramadhan Kami juga meminta dengan sungguh-sungguh pada penguasa Israel agar membuka akses Masjidil Aqsa untuk beribadah selama Ramadhan
-
Target 2024, Ditjen Urais Binsyar Kemenag Gencarkan Kampanye Masjid Ramah Masjid Ramah adalah masjid (termasuk musala) yang kondisinya memenuhi kriteria