merdekanews.co
Kamis, 05 Juli 2018 - 14:00 WIB

Era Zaman Now, MNSBDI Bina Anak Muda Buddha Agar Terus Kreatif

Hadi Siswo - merdekanews.co
Ready to Take the Challenge (REACH) tahun 2018 digelar oleh Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI).

Megamendung, MERDEKANEWS -- Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) sedang menyelenggarakan Ready to Take the Challenge (REACH) tahun 2018. Ageanda REACH ini sudah diadakan sejak 2009 sampai sekarang sebagai program pembinaan anak muda Buddha yang diramu dengan muatan agama dan seni kreatif.

"Anak muda adalah aset, baik secara usia yang sangat potensial maupun jumlah yang banyak. Oleh karena itu diperlukan program pembinaan yang pas, disukai dan terbuka bagi anak-anak muda khususnya generasi muda Buddha,” kata ketua umum MNSBDI Pandita Utama Aiko Sesnosoenoto, Sesala (03/07).

ketua umum MNSBDI Pandita Utama Aiko Sesnosoenoto menyampaikan acara ini sudah berlangsung sejak tanggal 1 juli hingga 8 Juli 2018 mendatang di kompleks kuil Myoganji, Megamendung, Bogor. REACH sendiri, lanjut Aiko, bertujuan untuk mengajak anak-anak muda sebagai generasi Zaman Now untuk belajar mewujudkan mimpi mereka, melalui berbagai pengenalan bidang pengetahuan serta profesi-profesi yang tidak biasa.

“REACH berisi kompetisi dan kelas kreatif seperti Musikal, Film, Teater Komedi, Musik-Gitar, Musik-Electronic Dance Music (EDM), Show Choir, Fotografi, Kuliner, Make Up dan Wardrobe. Diikuti sebanyak 700-an anak muda dari 27 Provinsi di Indonesia,” tambah Aiko.

Disampaikan Aiko, semuanya peserta Reach ini akan mendapatkan pengarahan dari mentor-mentor yang professional pada bidangnya masing-masing. Seperti Eki Dance Company, Uli Herdinansyah, Nanang Hape, dan akan ada bintang-bintang anak muda yang akan membagi pengalaman kepada peserta Reach di dunia ‘art and entertainment’, seperti Vino G Sebastian, Lala Timothy, juga seorang penggiat sosial media youtubers Andovi Da Lopez dan Jovial Da Lopez.

“Reach tahun 2018 ini mengangkat tema “Start From Here" yang menyoroti fenomena anak muda di era kemajuan komunikasi yang super cepat,” tambah Aiko.

Ditegaskan Aiko, tanpa disadari hal penting yang mudah hilang dari anak muda sekarang adalah karakter atau jati diri yang justru merupakan modal dasar  dalam menggapai impian. “Kami mengajak anak muda sekarang selain banyak belajar tapi tidak lupa dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri, dan setiap anak harus bisa menemukan dan memulai dari kemampuan yang ada pada dirinya masing-masing, “harap Aiko.

Pada sejarahnya, jelas Aiko, MNSBDI merupakan wadah bagi umat Buddha Nichiren Shoshu di Indonesia yang didirikan  tahun 1964 oleh pasangan suami istri, Bapak Senosoenoto. Ketua Umum I MNSBDI dan Penanggung Jawab Tertinggi Ajaran adalah Ibu Keiko Sakurai Senosoenoto. Sepeninggal mereka berdua, kini MNSBDI dipimpin Aiko Senosoenoto, yang menjabat sebagai Ketua Umum. Selama 30 tahun, MNSBDI telah mengadakan kegiatan anak muda secara rutin.

“MNSBDI selalu mendidik anak muda sesuai dengan teladan sang Buddha, untuk menjadi mata, tiang dan bahtera bagi bangsa. Hal ini berarti menanamkan semangat nasionalisme yang tinggi kepada anak muda sejak dini,” tutup Aiko.
  (Hadi Siswo)