Jakarta, MERDEKANEWS - Setelah diundur, akhirnya kenaikan tarif Tol JORR bakal naik. Kenaikan tarif ini tentunya membuat kantong terkuras.
Rijal, pengguna Tol JORR mengaku kebijakan jauh dekat Rp15 ribu sangat mencekik. "Ini kebijakan aneh bin ajaib. Ini namanya menguras dompet," tegas warga Pasar Rebo, Jaktim.
Hal senada diucapkan Hariyadi. "Naiknya kelewatan oi. Bikin kantong dan kepala pusing," tegas warga Cengkareng, Jakbar yang setiap hari melintas di tol.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut awal Juli akan mulai diberlakukan integrasi transaksi untuk ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) dengan tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami dan tol Akses Tanjung Priok.
"Awal Juli lah (integrasi tarif Tol JORR diberlakukan)," kata Basuki saat ditemui usai halalbihalal di rumah dinas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Senin (25/6/2018).
Basuki memastikan jadwal tersebut tidak akan mundur. Sebelumnya kebijakan ini akan berlaku Rabu (20/6/2018), Namun ditunda dengan pertimbangan ingin mensosialisasikan lagi kebijakan tersebut ke pengguna tol.
"Nggak (akan mundur lagi). Awal Juli (berlaku) karena sudah, mudah-mudahan (pengguna tol) sudah bisa mengerti tujuannya. Seperti Semarang-Krapyak- Tembalang-Banyumanik terintegrasi, itu kan sama," jelasnya.
Dia menambahkan kebijakan ini tidak bertujuan untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu, terutama badan usaha jalan tol (BUJT).
"Tapi yang penting bukan untuk menambah income BUJT, nggak ada sama sekali itu pikiran," tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah dan operator Tol JORR akan menerapkan integrasi tarif bagi kendaraan golongan I-V pada Rabu (20/6/2018), tapi ditunda. Lewat kebijakan ini tarif tol JORR jauh dekat sama, yaitu Rp 15.000 untuk kendaraan golongan I, Rp 22.500 untuk golongan II dan III, dan golongan IV dan V Rp 30.000.
Integrasi tarif Tol JORR ini meliputi seksi W1 (Penjaringan-Kebon Jeruk), seksi W2U (Kebon Jeruk-Ulujami), seksi W2S (Ulujami-Pondok Pinang).
Kemduian, seksi S (Pondok Pinang-Taman Mini), seksi E1 (Taman Mini-Cikunir), seksi E2 (Cikunir-Cakung), seksi E3 (Cakung-Rorotan), Akses Tanjung Priok (SS Penjaringan sampai dengan Kebon Bawang), serta, Tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami. (Ira Safitri)
-
Tinjau Proyek Pembangunan Tol Bayung Lencir - Tempino Seksi 3, Menteri Basuki Apresiasi Kinerja Hutama Karya Progres proyek yang telah mencapai 72,71% ini merupakan upaya untuk meningkatkan konektivitas maupun mobilitas di wilayah Jambi dan sekitarnya serta diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi regional guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat
-
BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang dan Penuhi Permintaan Saat Lebaran BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM
-
Nasabah KUR BRI, Sate Klathak Pak Pong Jadi Primadona Wisata Kuliner Saat Mudik Lebaran ke Yogyakarta Lewat fasilitas KUR BRI, saya meminjam modal usaha lagi untuk membeli tanah dan mendirikan bangunan permanen untuk Sate Klathak Pak Pong pusat yang beroperasi sampai sekarang
-
Oleh-oleh Khas Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada nasabah
-
Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, dari Lahan Non Produktif Kini Jadi Lahan Usaha yang Terus Berkembang Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh