
Jakarta, MERDEKANEWS - Pasca Lebaran suhu politik kembali memanas. Setelah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengkritisi pemerintah melalui media sosial, kini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga melakukan hal sama.
Bedanya, SBY mengkritisi pemerintah melalui akun twitter sedangkan Prabowo melalui akun facebook dan dikemas dalam bentuk pidato. SBY mengunggah kritikannya kepada pemerintah pada Senin (18/6), sedangkan Prabowo mengunggah kritikannya terhadap pemerintah pada Selasa (19/6).
Melalui akun facebooknya, mantan Danjen Kopasus mengkritik tentang lemhanya TNI saat ini. Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan soal pembagian paket yang dilakukan oleh penguasa.
“Tentara lemah, Angkatan Udara lemah, kita merasa kondisi ekonomi kita semakin memprihatinkan, menyusahkan kehidupan rakyat,” kritik Prabowo.
Soal bagi-bagi sembako yang dilakukan pemerintah, menurut Prabowo tindakan itu tidak cukup untuk memperkuat perekonomian rakyat.
“Pihak yang berkuasa melakukan aksi-aksi, apakah membagi-bagi uang, bagi-bagi paket-paket tertentu atau melaksanakan kebijakan-kebijakan yang populis tapi pada hakekatnya ini tak memperkuat kedulatan ekonomi kita,” kata Prabowo.
Prabowo mengemukakan pendapatnya bahwa kekayaan alam Indonesia sudah dieksploitasi. Tapi pembagian paket atau uang sama sekali tidak menyelesaikan masalah inti ekonomi Indonesia.
Pada bagian lain Prabowo juga mengkriitk soal kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Menurutnya, saat ini sudah salah arah dan menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945. (Ira Safitri)
-
Resmikan Terminal Khusus Haji, Prabowo: Pemerintah Ingin Berikan Layanan Terbaik untuk Jemaah Pemerintah ingin memberi pelayanan yang terbaik kepada jamaah kita
-
Kemendikdasmen Bawa Kabar Baik, Bantuan Bagi Guru Honorer Segera Cair, Ini Syaratnya program bantuan guru honorer itu senilai Rp300 ribu untuk masing-masing guru
-
Berantas Korupsi ke Akar-akarnya!Legislator Dukung Niat Presiden Prabowo Soal RUU Perampasan Aset Ini perlu sekali untuk, bagaimana kita di dalam rangka memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya
-
BPOM Gandeng Puskesmas, Mitigasi Keracunan Akibat MBG pihaknya bertugas untuk membina para petugas, mulai dari pemantauan guna pencegahan, hingga mitigasi risiko keracunan
-
Bank Dunia: 60,3 Persen Masyarakat Indonesia Merupakan Penduduk Miskin sebanyak 60,3% atau sekitar 171,91 juta penduduk Indonesia dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa, masuk dalam kategori miskin