
Jakarta, MERDEKANEWS - Pemudik diminta waspada. Sebab, macet akan terjadi pada H-2 Lebaran. Untuk itu pemudik sebaiknya menyiapkan stamina.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jalur Cipali menjadi titik rawan macet. Dan pemudik dihimbau tidak mudik pada H-2.
Selain Cipali, Bali juga menjadi lokasi rawan kemacetan saat musim mudik Lebaran.
"Rawan macet kalau kita perhatikan yang pasti di Cipali, yang kedua itu Barat, yang ketiga itu Bali," ujar Budi di Terminal Penumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (31/5/2018).
Menurut Budi, pemudik akan lebih aman jika berangkat jika sebelum H-2 Lebaran.
"Saya ingatkan jangan mudik pada H-2 atau H-3 karena pada saat itu adalah puncak daripada mudik sehingga kemungkinan macet itu tinggi sekali. Nah gunakan waktu lebih awal katakan H-7, H-6 dan H-4," ucapnya.
Budi menjelaskan, antisipasi kemacetan sudah dilakukan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR. Jalur di luar tol pun sudah dipersiapkan untuk para pemudik.
"Jalur darat saya pikir kita sudah lakukan, tapi memang kita persiapkan prasarana, Menteri PUPR sudah melakukan persiapan di Jakarta sampai Surabaya, sudah selesai ada beberapa yang menggunakan jalur konvensional," jelasnya.
Para pemudik disarankan Budi agar tidak selalu menggunakan jalur tol. Menurutnya jalur lain selain tol sudah layak untuk dilewati.
"Tetapi saya termasuk orang yang tidak harus menggunakan jalan tol, karena apa, jalur Panturanya tuh bagus Jalan Pansela itu bagus," tuturnya.
PT Jasa Marga selaku operator jalan tol memprediksi akan ada 1,4 juta kendaraan yang keluar dari Jakarta pada puncak arus mudik, yakni H-8 hingga H-1 Lebaran. Jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta meningkat dari 2017 sebesar 3,61%.
"H-8 sampai H-1 yang keluar Jakarta saat 2017 1.392.441 (kendaraan) dan tahun ini naik 3,6% jadi 1.442.726 (kendaraan)," kata Direktur Operasional II PT Jasa Marga Subakti Syukur di Jasa Marga Media Center, Cikarang, Bekasi, Kamis (31/5/2018).
Ia memaparkan jumlah kendaraan tersebut tersebar di tiga gerbang tol (GT), yakni Cikupa 415.318 kendaraan, Ciawi 254.858, dan Cikarang Utama 772.549.
"Cikupa kan 415 ribu sekian, Ciawi 250 ribu, kalau Cikarang Utama itu 772 ribu, nah itu terbagi lagi ke GT Cikampek 96.200, GT Palimanan 434.087, GT Sadang 48.462, dan GT Cileunyi 295.500," jelasnya.
Untuk jumlah kendaraan di arus balik, dia memperkirakan akan lebih meningkat menjadi 1,5 juta. Hal tersebut terjadi karena ada arus balik yang bersamaan.
"Arus balik tahun ke tahun 2017 1,4 juta dan 2018 1,5 juta. Ini secara historical data arus balik lebih banyak, nambah itu ada kecenderungan balik di waktu bersamaan," sebutnya.
Selain itu, pihaknya melakukan berbagai strategi untuk melayani lalu lintas, misalnya mempercepat penanganan gangguan dan menyediakan mobile rider untuk membeli atau top up kartu uang elektronik. (Ira Safitri)
-
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo Bagikan Strategi Inovasi Pelayanan Publik yang Berkelanjutan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo Bagikan Strategi Inovasi Pelayanan Publik yang Berkelanjutan
-
Distribusi Pupuk Naik 155%, KAI Perkuat Peran dalam Ketahanan Pangan Nasional Distribusi Pupuk Naik 155%, KAI Perkuat Peran dalam Ketahanan Pangan Nasional
-
KA Makassar–Parepare Pecah Rekor Angkut 34.291 Pelanggan, Tertinggi Sepanjang 2025 KA Makassar–Parepare Pecah Rekor Angkut 34.291 Pelanggan, Tertinggi Sepanjang 2025
-
1,09 Juta Pelanggan Gunakan Face Recognition, KAI Hemat 2.604 Rol Kertas 1,09 Juta Pelanggan Gunakan Face Recognition, KAI Hemat 2.604 Rol Kertas
-
KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025, Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025, Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan