
Jakarta, MERDEKANEWS -Punya modal kuat, PDI Perjuangan sangat optimistis pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), menang di Pilgub Jawa Barat 2018. Diperkirakan, sekitar 7 jutaan pemilih di wilayah Jabar, sudah bisa diraihnya dalam satu bulan ini.
Hal itu dikatakan Ketua DPP PDI Perjuangan Sukur H Nababan di acara Debat Timses Elektabilitas Cagub Jabar 2018 Litbang Kompas, Senin (28/5/2018), malam.
"Sebagai partai pemenang pemilu, modal politik kami di Jabar sangat kuat. PDIP punya sekitar 600 ribu kader, mulai dari Fraksi DPRD provinsi, Kabupaten Kota, Kepala dan Wakil daerah, pengurus partai dari tingkat ranting sampai anak ranting. Ditambah saksi-saksi nanti. Ini modal yang pasti, dan mesin politik ini bergerak dalam satu bulan ini, diperkirakan sekitar 7 jutaan pemilih sudah bisa memenangkan Hasanah,"kata Sukur.
Selain memodalkan mesin partai, lanjut Sukur, kapabilitas pasangan Hasanah juga sudah teruji. Mereka berdua aktif rajin turun ke masyarakat sampai ke tingkat RT/RW untuk mendengar aspirasinya, sambil memaksimalkan program kerjanya. Alhasil, Hasanah berhasil membangun sumber daya manusia yang berkualitas, baik pendidikan, pertanian, kesehatan, tenaga kerja handal.
"Kerja nyata ini yang akan kami tawarkan kepada masyarakat Jabar. Ingat Pilkada bukan hanya menentukan siapa orang disukai dan tidak disukai, tetapi Pilkada menentukan nasib Jabar selama 5 tahun nanti," ujarnya.
Politisi batak ini pun mengajak, kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia, untuk bersatu dan solid mengawal pesta demokrasi ini berjalan lancar dan aman. Ada 171 Pilkada serentak yang dilakukan tahun ini.
"Harus diingat bahwa Pilkada itu bukanlah alat untuk saling menyakiti atau untuk perpecahan satu sama lain. Anak bangsa harus bersatu membangun Indonesia yang lebih hebat, khususnya wilayah Jabar," tegasnya.
Seperti diketahui, hasil survei Litbang kompas periode 10-15 Mei tentang elektabilitas pasangan cagub Jabar, pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), hanya diangka 4,1 persen. Sedangkan pasangan nomor urut satu Ridwan Kamil-UU Ruzhanul memiliki elektabilitas tertinggi di angka 40,4 persen. Diikuti oleh pasangan nomor urut 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 39,1 persen dan Pasangan nomor urut 3 Sudrajat-Akhamd Syaikhu memiliki elektabilitas 11, 4 persen.
Menurutnya, yang menentukan hasil akhir Pilkada bukanlah survei, melainkan kinerja partai dari pusat hingga anak ranting. Sukur sendiri yakin bisa menaikkan elektabilitas Hasanah dengan modal mesin politiknya.
"Di bulan suci ramadan ini, kami manfaatkan agar semua kader untuk bergerak door to door ke masyarakat. Kami optimis menang karena figur dengan popularitas tinggi belum tentu menang di Pilgub Jabar," tandasnya.
(MUH)
-
Langsung Bekerja Usai Dilantik: Bang Doel Siap Jadi Eksekutor, Mas Pram di Belakang Meja Mas Pram juga mengakui, barangkali dia kerja di meja, eksekutornya saya. Dalam artiannya bisa kami sampaikan begitu
-
Diwarnai Walk Out Kubu RIDO, KPUD DKI Tetapkan Pram-Rano Peraih Suara Terbanyak Pilgub Jakarta 2024 Pram-Doel mendapatkan suara sebanyak 2.183.239 suara atau 50,7% dari total suara pemilih sah dalam Pilkada Jakarta
-
Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024: Pramono-Rano Menang di 5 Wilayah Pramono Anung-Rano Karno mengantongi suara tertinggi di lima dari enam wilayah DKI Jakarta berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara
-
Presiden Prabowo: Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 Berjalan Baik dan Aman para penyelenggara pemilu berhasil menyelenggarakan sekian ratus pemilihan dalam satu waktu secara aman, tertib dan berhasil
-
Ketua Komisi III: Isu Parcok di Pilkada 2024 Hoaks Ketua Komisi III: Isu Parcok di Pilkada 2024 Hoaks