merdekanews.co
Sabtu, 26 Mei 2018 - 01:02 WIB

PDIP Masih Juara 2019

Hanya Lima Parpol Yang Lolos ke Senayan, Benar Gak Tuh?

Sam Hamdan - merdekanews.co
PDIP diprediksi jadi jauara lagi.

Jakarta, MerdekaNews - Parpol baru siap-siap gigit jari. Karena, hingga saat ini baru lima parpol yang posisinya aman dan akan lolos.

PDI Perjuangan masih jadi partai dengan elektabilitas tertinggi saat ini. Sedangkan di bawahnya ada Gerindra dan Golkar yang bersaing ketat memperebutkan posisi kedua.

Demikian hasil survei Y-PUBLICA yang dirilis hari ini, Jumat (25/5). Menurut survei tersebut, elektabilitas PDIP kini berada di angka 25,3 persen.

"PDIP 25,3 persen, kemudian Gerindra 11,1 persen, Golkar 10,3 persen kalau digabung hampir separuh suara yang ada," ujar Direktur Eksekutif Y-PUBLICA, Rudi Hartono di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (25/5).

Klasemen menengah dihuni oleh Partai Demokrat dengan elektablitas 5,7 persen, dan PKB 5,1 persen. Lalu diikuti Nasdem dengan elektablitas 3,4 persen, PKS 3,2 persen, Perindo 3,1 persen, PPP 3,0 persen dan Hanura 1,9 persen.

Bagian bawah klasemen dihuni oleh partai-partai pendatang baru dan non-parlemen. Mereka adalah PSI dengan elektabilitas 1,3 persen, PBB 1 persen, PKPI 0,9 persen, Berkarya 0,5 persen, Garuda 0,4 persen. Sementara yang belum memutuskan sejauh ini masih di angka 18,1 persen.

Mengacu survei tersebut, sebagian besar peserta pemilu tidak lolos ke Senayan, karena belum melampaui parliamentary treshold 4 persen. Hanya lima parpol yang sudah melampaui ambang batas tersebut.

Sedangkan, di antara empat partai baru yang ikut pemilu, dua tertinggi pilihan responden adalah Perindo dan PSI. Responden dalam kuisioner ini diberikan pertanyaan dari empat partai baru, mana yang paling disukai.

"Elektabilitas Perindo 30,7 persen, PSI 29,1 persen, sementara Berkarya 13,1 persen dan Garuda 9,8 persen. Tidak menjawab 17,3 persen," kata Rudi.
Survei nasional ini dilaksanakan pada 2-12 Mei melalui wawancara tatap muka. Sebanyak 1200 responden diambil, menggunakan metode multistage random sampling, dari 120 desa di 34 Provinsi (Sam Hamdan)