
Jakarta, MerdekaNews - KPK bakal membongkar aliran duit dugaan politikus Golkar Fayakhun Andriadi. KPK kabarnya sudah mengantongi beberapa nama.
Jika Anda menerima dana dari Fayakhun sebaiknya siap-siap memberikan klarifikasi. Karena, KPK menelusuri aliran dana Fayakhun ke pihak lain dalam kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring di Bakamla.
"Itu juga kita telusuri. Itu kita tindak lanjut kita telusuri oleh karena itu kan sudah banyak yang ditanya juga kan? Ada teman-teman dari DPR juga sudah ditanya. Nanti tindak lanjutnya itu ya tergantung dari hasil pemeriksaan itu," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018).
Namun, Agus enggan menjawab secara lugas saat ditanya apakah dugaan aliran duit ke pihak lain tersebut termasuk ke partai politik. Ia hanya menjawab penyidik akan menelusuri aliran uang tersebut.
"Mungkin belum sampai ke sana ya. Penelusurannya teman-teman penyidik mungkin belum sampai ke sana. Jadi semua yang terkait selalu kan pedomannya follow the money, ke mana uang itu pergi," ucapnya.
Agus juga tak masalah para politisi Golkar yang sudah dipanggil membantah soal dugaan aliran dana dari Fayakhun. "Ya antara yang disampaikan ke kamu di luar dengan yang disampaikan ke penyidik mungkin berbeda," ujar Agus.
Selain itu, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin menyatakan siap membantu KPK menelusuri aliran duit dari Fayakhun. Menurutnya PPATK memang bertugas membantu penegak hukum.
"Iya dong, kalau kita tetap itu kita bantu. Kalau itu memang tugasnya PPATK untuk membantu penegak hukum," ucap Badar di lokasi yang sama.
Sumber di Golkar menyebutkan ditahannya Fayakhun membuat politisi beringin di Jakarta ketar-ketir. Mereka mulai gelisah karena kasus Fayakhun.
"Mereka takut tersengat kasus Fayakhun. Inikan tahun politik, dan orang dekat Fayakhun di Golkar DKI pastinya ketar-ketir karena mereka mau nyaleg. Kalau sampai dipanggil KPK bisa runyam dong," ungkap politisi Golkar yang namanya enggan disebutkan.
Hingga kini memang loyalis Fayakhun masih menjabat sebagai pengurus Golkar DKI. "Masih ada. Loyalisnya masih bercokol di Cikini," ungkapnya.
Kader Loncat Partai
Gonjang-ganjing Golkar Jakarta membuat kader resah. Ada beberapa kader mulai loncat ke partai lain lantaran hingga kini Golkar masih stag.
Sumber di Golkar menyebutkan ada beberapa kader dan anggota DPRD diam-diam pindah parpol. "Saya pindah karena Golkar belum jelas siapa ketua DPD nya," ucapnya.
Pasca Fayakhun ditahan, Golkar Jakarta masih dijabat pelaksana tugas (Plt). "Kepastian pemilihan ketua DPD belum jelas. Padahal harus seger musdalub," ungkapnya.
Untuk jaga-jaga kata dia, banyak kader potensial Golkar mengambil formulir caleg di partai lain. "Di Golkar daftar, partai lain juga daftar. Buat jaga-jaga lah," ungkapnya. (Ira Safitri)
-
KPK: 19.025 Caleg Terpilih Sudah Penuhi Kewajiban Isi LHKPN KPK telah menerima LHKPN sebanyak 19.025 laporan yang disampaikan oleh para calon legislatif
-
Hindari Caleg Kampanye, Bawaslu Akan Lakukan Pengawasan Penuh Saat PSU melakukan pengawasan penuh agar tidak ada calon anggota legislatif yang melakukan kampanye saat pemungutan suara ulang
-
Bawaslu: M Rizal Tidak Mampu Membuktikan Tuduhan Penggelembungan Suara, Okta Kumala Dewi Melanggeng ke Senayan M Rizal menduga telah terjadi penggelembungan suara yang dilakukan oleh salah satu caleg diinternal partainya yaitu terlapor atas nama Okta Kumala Dewi (OKD) nomor urut 3.
-
Gelembungkan Suara Caleg, Bawaslu Didesak Usut Temuan Bagi-bagi Cuan ke Sejumlah Anggota PPK di Brebes Mereka mengaku diminta oleh oknum dari KPU untuk menambah perolehan suara caleg dari partai tertentu dengan imbalan Rp 30 juta per satu orang PPK
-
Hillary Brigitta Lasut Pimpin Perolehan Suara Sementara di Sulut Hillary yang berusia 27 tahun yang maju dari Partai Demokrat mendulang sementara 32.070 suara