merdekanews.co
Selasa, 21 November 2017 - 08:35 WIB

Minta Gatot Diganti, Charles Diingatkan Kasus Skandal BLBI

Aziz - merdekanews.co
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di lokasi pembebasan sandera, Timika, Papua.

JAKARTA, MerdekaNews -Pernyataan Anggota Komisi I DPR Charles Honoris yang mendesak agar Presiden Joko Widodo segera mengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dianggap bentuk ketakutan karena Gatot dinilai dekat kelompok islam. Putra konglomerat Samadikun Hartono ini pun diingatkan kasus BLBI.

“Sebagai wakil rakyat, Charles tidak sepatutnya mendesak atau menekan presiden mengganti Panglima TNI. Kalau sekedar usulan sah-sah saja. Tidak mendesak. Apalagi masa pensiun Pa Gatot juga masih lama, Maret 2018. Kenapa harus dipercepat. Dan pergantian Panglima TNI itu hak prerogratif Presiden," kata Jubir Exponen 98 M Choir, Selasa (21/11/2017).

Dia menduga Charles merasa ketakutan dengan figur Gatot yang dekat
dengan kelompok muslim. Ia mengatakan, jika kedekatan Jenderal Gatot dengan semua kelompok, baik kelompok islam maupun nasionalis dianggap sebagai langkah politik oleh Charles, ini merupakan pernyataan yang kurang tepat.

Ia mengingatkan, Charles bahwa sebagai institusi negara TNI tidak berpolitik.

“Charles sebaiknya fokus kerja saja. Jangan seperti Iwan Bopeng yang asal cuap-cuap mau potong leher TNI. Tapi ngumpet pas dicari. Ingat kasus BLBI," tegas Choir.

Seperti diketahui, Charles Honoris pernah dilaporkan oleh Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Gema MKGR), ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), atas ucapannya yang menyebut sikap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memutus kerja sama militer dengan Australia sebagai pencitraan.

Charles telah melanggar kode etik dewan dengan menyebarkan prasangka buruk terhadap Panglima TNI.
  (Aziz )