
Yogyakarta, MerdekaNews - Motor ternyata menjadi penyebab kecelakaan terbesar saat arus mudik. Tercatat, 70 persen kecelakaan saat arus mudik disebabkan oleh kendaraan roda dua.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melarang penggunaan sepeda motor untuk mudik. Pengendara sepeda motor menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas tertinggi selama dua tahun berturut-turut.
Diketahui, data dari Dirlantas Mabes Polri menyebutkan jumlah korban meninggal dunia pada arus mudik Lebaran 2017 yakni 742 orang. Data ini menurun 41,2 persen dibandingkan tahun 2016 yang berjumlah 1.261 orang.
Begitu juga dengan jumlah kecelakaan, mengalami penurunan sebesar 30,4 persen. Jumlah kecelakaan selama mudik 2016 mencapai 4.551 kejadian. Sedangkan kecelakaan di mudik Lebaran 2017 menyentuh angka 3.168 kejadian.
"Berdasarkan riset kami, selama dua tahun berturut-turut 70% kecelakaan disebabkan oleh pengendara sepeda motor. Mengunakan sepeda motor bersiko tinggi kecelakaan, ngantuk dan lainnya," terang Budi Karya saat melakukan sidak ke Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (19/5/2018).
Menhub menambahkan, tahun ini, pihaknya berharap aturan pelarangan menggunakan sepeda motor untuk mudik lebih diintensifkan oleh dinas perhubungan tingkat daerah bekerja sama dengan kepolisian. "Tahun ini saya intensif melarang jangan gunakan motor. Gunakan bus, kereta api atau moda yang lain," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Budi Karya meminta Organisasi Angkutan Darat (Organda) mensosialisasikan kepada seluruh anggotanya untuk menyiapkan armada sebaik mungkin. Menhub meminta seluruh angkutan umum yang akan digunakan untuk mudik telah lolos ramp check (pemeriksaan kelaikan kendaraan bermotor).
Dishub akan bertindak tegas jika ada angkutan tidak memiliki izin laik jalan maka akan dilarang beroperasi. "Saya minta Dishub bikin ramp check, saat Lebaran akan tegas. Tidak boleh mobil tanpa ramp check beroperasi," tegasnya.
Ini hal yang sederhana tapi menjadi keharusan semua pihak. Misalnya kondisi ban sudah tidak baik, pecah-pecah, atau sudah tidak punya alur jika tetap digunakan ini bisa membahayakan penumpang. "Kami minta penumpang menggunakan armada yang sudah bersetiker laik jalan," sambungnya.
Menhub menyebut secara umum keseiapan menyambut arus mudik Lebaran sudah terencana dengan baik. Pihaknya sudah mempersiapkan sejak Januari, mengadakan rapat rapat, riset, mengadakan pertemuan-pertemuan dan membagi tugas dengan baik.
Dari inspeksi jalan dari Jakarta hingga Surabaya kondisi jalan nasional dalam kondisi yang baik. Menhub menyarankan bagi pemudik yang tidak ingin lewat jalan tol bisa menggunakan jalan nasional di utara maupun selatan Jawa sebagai alternatif.
"Kementerian PUPR sudah menjalankan (tugas) dengan baik, saya checking Jakarta-Surabaya, jalan baik. Pemudik tidak harus lewat tol bisa lewat utara atau lewat selatan, kondisi jalan juga bagus," terangnya. (Ira Safitri)
-
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo Bagikan Strategi Inovasi Pelayanan Publik yang Berkelanjutan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo Bagikan Strategi Inovasi Pelayanan Publik yang Berkelanjutan
-
Distribusi Pupuk Naik 155%, KAI Perkuat Peran dalam Ketahanan Pangan Nasional Distribusi Pupuk Naik 155%, KAI Perkuat Peran dalam Ketahanan Pangan Nasional
-
KA Makassar–Parepare Pecah Rekor Angkut 34.291 Pelanggan, Tertinggi Sepanjang 2025 KA Makassar–Parepare Pecah Rekor Angkut 34.291 Pelanggan, Tertinggi Sepanjang 2025
-
1,09 Juta Pelanggan Gunakan Face Recognition, KAI Hemat 2.604 Rol Kertas 1,09 Juta Pelanggan Gunakan Face Recognition, KAI Hemat 2.604 Rol Kertas
-
KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025, Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025, Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan