merdekanews.co
Sabtu, 19 Mei 2018 - 00:49 WIB

Menhut Turunkan 4 Tim

Udara Jakarta & Palembang Aman Untuk Asian Games

MUH - merdekanews.co
Siti Nurbaya

Jakarta, MERDEKANEWS -Tim satuan tugas Kemenhut pastikan udara Palembang dan Jakarta relatif baik untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018.

Hal itu dikatakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menhut) Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, Jumat (18/5/2018). 

“Kualitas udara yang bersih akan sangat mendukung kelancaran pelaksanaan Asian Games tersebut,” ujarnya

Menhut menjelaskan, kualitas udara tersebut terpantau dari sistem monitoring kualitas udara (AQMS) yang ditempatkan di dua daerah yang akan menjadi tempat pelaksanaan Asian Games, yaitu Palembang dan Jakarta.

AQMS (Air Quallity Monitoring System) adalah alat yang secara "realtime" dapat menggambarkan kualitas udara ambien dengan menyediakan informasi yang realtime untuk PM (Particulate Matter) 2.5., di mana berarti alat tersebut dapat memonitor bahan-bahan partikel udara yang berukuran 2,5 mikrogram.

Di Palembang, dipasang dua unit AQMS yang telah diberoperasi sejak Januari 2017, terdiri dari satu unit yang berupa "fix station" dan satu unit yang portable.

Sementara di Jakarta, AQMS yang ditempatkan secara fix sebanyak satu unit beroperasi sejak 2 Mei 2018, dan didukung oleh tiga Unit AQMS portable.Berdasarkan pemantauan kualitas udara dengan konsentrasi PM 2.5 sejak Januari hingga April 2018, terpantau kualitas udara Palembang tercatat 13,9 mikrogram/m3 dan di Jakarta tercatat 35 mikrogram/m3.

Sementara baku mutu harian menurut PP No. 41 Tahun 1999 adalah 65 mikrogram/m3 dan baku mutu menurut WHO 25 mikrogram/m3.

Selain memasang alat pemantau kualitas udara, Kemenhut juga menyiapkan satuan tugas pemantau kualitas udara masing-masing untuk bertugas di Palembang dan Jakarta dengan menugaskan empat tim.

Terkait dengan kebakaran hutan dan lahan jelang perhelatan Asian Games, Siti mengatakan dirinya sudah bertemu dengan Gubernur Jambi Zumi Zola dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. 
Dia meminta agar kepala daerah tersebut menjaga desa-desa mereka dari kebakaran hutan dan lahan, terutama yang berdekatan dengan kawasan Jakabaring.

"Kalau kebakaran asapnya bisa masuk ke Jakabaring. Jadi ada 163 desa perkiraan sekarang sedang dijagain. Yang paling penting lagi langkah-langkahnya adalah kita meletakkan alat, baik alat permanen maupun alat tidak permanen, yaitu alat pemantau kualitas udara, air quality monitoring systemnya harus ada," kata Siti.   (MUH )