
Jakarta, MERDEKANEWS --
Kabar duka menyelimuti dunia musik Tanah Air. Ricky Siahaan gitaris band Seringai, meninggal dunia saat menjalani tur internasional bertajuk Wolves of East Asia Tour 2025 di Jepang.
Ricky menghembuskan napas terakhirnya di usia 48 tahun, usai tampil dalam pertunjukan terakhir tur di Tokyo. Kabar berpulangnya Ricky diumumkan melalui akun Instagram resmi Seringai.
"Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang. Ricky meninggalkan dunia ini dengan sesuatu yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal."
"Selamat jalan chainsaw, riffmeister, sampai kita berjumpa kembali. Selalu, selalu, selamanya \m/," tulis Seringai.
Seringai mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang berupaya membawa jenazah Ricky pulang ke Indonesia.
"Kami sedang dalam proses membawa Ricky pulang ke Indonesia dan akan menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai peringatan dan penghormatan untuknya," ungkapnya.
Ricky semasa hidupnya dikenal sebagai musisi, produser, hingga jurnalis. Sebelum bersama Seringai, Ricky tercatat pernah membentuk band hardcore Stepforward.
Selain itu, Ricky juga sempat malang melintang di dunia media massa. Pada tahun 2002, Ricky menjadi produser di stasiun radio MTV on Sky, yang kemudian berubah nama menjadi Trax FM.
Kemudian, pada tahun 2005, Ricky mulai bekerja sebagai editor di majalan Rolling Stone Indonesia.
Kuartet high octane rock asal Jakarta ini sebelumnya menggelar tur konser mereka ke awasan Asia Timur. Tur ini berlangsung selama 11 hari, mulai dari 10 hingga 21 April.
Seringai memulai tur ke Taiwan, sebelum akhirnya tampil di Gekiko Festival, sebuah festival musik ekstrem metal di Jepang. (Cw 1)