
Jakarta, MERDEKANEWS - Suhita Zenza Cinema bekerja sama dengan Seroja Intermedia Film dan Majas Picture siap menguncang layar lebar dengan menghadirkan film horor berjudul Jagal Teluh, di bawah arahan sutradara George Hutabarat. Film Jagal Teluh tayang di bioskop kesayangan Anda, mulai 27 Februari 2025.
Jagal Teluh merupakan film bergenre horor, diangkat dari sebuah ide cerita original karya Yudianto Suros yang sekaligus sebagai penulis skenario. Produksi film ini dapat selesai dalam waktu 14 hari dengan persiapan selama 3 bulan. Jagal Teluh mengambil lokasi shooting di Klaten, Jawa Tengah.
Menurut Fajar Informanto, film Jagal Teluh ini memiliki pesan-pesan moral yang luar biasa. Judul Jagal Teluh tersebut mempunyai makna yang luas, Yaitu jagal kemarahan, kebencian, keserakahan, ketamakan dan sifat buruk lainnya.
"Selain itu film Jagal Teluh ini bisa sebagai bahan perenungan di bulan suci Ramadhan ini. Yaitu bekal apa yang akan kita bawa pulang ke akherat saat mati. Jadi secepat-cepatnya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya kita harus jagal sifat-sifat yang kurang baik yang ada dalam diri kita," kata Fajar, Donatur film Jagal Teluh, di Jakarta (25/02/25).
Selain memberikan pesan moral dari cerita yang ditampilkan, juga yang menarik adalah tata kelola perusahaan yang mendekati tata Kelola yang modern, menuju perusahaan yang apik memenuhi standar dengan pendanaan yang tidak terbatas.
"Jadi secara suporting dana bisa untuk produksi sampai 100 film kedepan. Kami berharap Rumah Produksi focus untuk membuat film-film berkualitas dengan sinergi dan kolaborasi dengan sineas Indonesia dan luar negeri, serta memperkuat marketnya," tutur Fajar.
Fajar menuturkan selama proses produksi dan kegiatan setelahnya semua bersinergi dan berkolaborasi dengan UMKM. Yaitu dengan memberikan market ke kawan-kawan UMKM. Bagi penonton film Jagal Teluh tiketnya bisa ditukar dengan promo menarik. Salah satunya bisa mendapatkan free pendaftaran sekolah dan mendapat beasiswa.
"Syaratnya mudah yaitu dengan hanya dengan menukar tiket film Jagal Teluh dapat gratis biaya pendaftaran di ITB Stikom Bali dan Universitas Teknologi Bandung," ungkap Fajar.
"Insya Allah untuk berikutnya akan di produksi film Jagal Teluh 2 dan 3, dengan kisah yang makin menarik, seru dan mencekam. Selain film horor, kami sedang menyiapkan beberapa film layar lebar dari berbagai genre, yaitu bergenre percintaan, keluarga, religi dan film nasionalisme kepahlawanan yang akan melibatkan keluarga WR Supratman (pencipta lagu Indonesia Raya), tunggu aja tanggal mainnya," pungkas fajar.
Film Jagal Teluh sendiri menceritakan, Saidah seorang wanita yang hidup dalam kesendirian dan kehancuran akibat luka di wajahnya. Luka itu tidak hanya meninggalkan bekas fisik tetapi juga melukai jiwanya. Menjadikannya sasaran penghinaan dan pengucilan dari lingkungan sekitar.
Rasa sakit yang terus menggerogoti Saidah perlahan berubah menjadi dendam yang tak terkendali membentuknya, menjadi sosok psikopat yang haus akan pembalasan. Namun Ambisi Saidah tidak berhenti pada balas dendam semata.
Ia mendambakan wajah cantik yang mampu memikat pria dan membalikan semua hinaan yang pernah ia terima. Bersama Ki Ageng seorang dukun misterius, Saidah menjalankan ritual kelam yang mengerikan.
Ritual itu mengharuskan Saidah mencari perempuan berambut panjang yang meninggal sebelum melahirkan. Syarat keji yang membawa Saidah pada jalan penuh darah dan kematian.
Bagaimana kelanjutan nasib Saidah,saksikan jawabannya dari kisah kelam penuh teror ini di Bioskop kesayangan Anda. ***
(Won008)
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun Hingga Akhir Maret 2025 Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun Hingga Akhir Maret 2025
-
Inspirasi dari Desa Wunut, Desa BRILiaN yang Membagikan THR Hingga Sediakan Jaminan Sosial Untuk Warganya Inspirasi dari Desa Wunut, Desa BRILiaN yang Membagikan THR Hingga Sediakan Jaminan Sosial Untuk Warganya
-
DPR: Mudik Idul Fitri 2025 Bukti Kondisi Ekonomi Indonesia Tidak Seperti yang Dikhawatirkan kita melihat bagaimana ke depannya, bahwa apa yang kita khawatirkan itu, sebenarnya Indonesia masih dalam kondisi yang tergolong baik
-
Presdir PT Caturkarsa Megatunggal Jimmy Masrin Patuhi Hukum, Ini Masalah Utang yang Masih Tersisa Komisaris Utama PT Petro Energy (dalam pailit), Jimmy Masrin, menegaskan komitmennya untuk menjalani seluruh proses hukum dengan terbuka dan kooperatif.
-
Pasar Modal, Krisis Politik Ekonomi, dan Kebijakan Pasar Modal, Krisis Politik Ekonomi, dan Kebijakan