merdekanews.co
Jumat, 04 Mei 2018 - 00:25 WIB

Menyambut #HARDIKNAS2018, Tujuh Film Bertema Pendidikan Diluncurkan

Alesha - merdekanews.co
Film Laskar Pelangi

Jakarta, MERDEKANEWS -- Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Tim Inilah merangkum 7 film pilihan bertema pendidikan yang wajib ditonton.

Hari Pendidikan Nasional dicanangkan setiap tanggal 2 Mei sebagai penghormatan kepada sosok pendiri institusi pendidikan Taman Siswa, yaitu Ki Hajar Dewantara, yang dilahirkan pada 2 Mei 1889.

Lewat semboyannya yang menginpirasi dan menggugah, Ki Hajar Dewantara dinilai berjasa meletakkan dasar-dasar kependidikan nasional yang berlandaskan budi pekerti luhur.

Semboyan tersebut adalah Ing Ngarso Sung Tolodo (artinya pengajar atau pemimpin harus memberikan tauladan yang baik di depan murid-muridnya), Ing Madya Mbangun Karso (Pengajar atau pemimpin harus bisa membangkitkan semangat di tengah-tengah yang dipimpinnya), dan Tut Wuri Handayani (memberikan dorongan atau semangat dari belakang).

Semboyan Ki Hajar Dewantara itu kemudian menjadi landasan dan acuan dalam sistem pendidikan nasional.

Di era modern, pendidikan juga bisa diakses melalui berbagai medium, salah satunya adalah film. Film sebagai medium audio visual dianggap banyak pihak sebagai sarana edukasi efektif, khususnya bagi kawula muda.

Berikut 7 film bertema pendidikan pilihan tim Inilahcom yang sesuai dengan semangat semboyan Ki Hajar Dewantara, baik dari dalam dan luar negeri.

1. Monsieur Lazhar (Kanada, Prancis, 2011)

Monsieur Lazhar berkisah tentang seorang imigran asal Aljazair bernama Bachir Lazhar yang telah menjadi warganegara Kanada. Memiliki pengalaman mengajar selama 19 tahun, Tuan Lazhar memutuskan untuk melamar sebagai guru pengganti di sebuah SD di Montreal, setelah guru yang asli ditemukan tewas gantung diri di gedung sekolah. Monsieur Lazhar merupakan film yang cocok dengan semboyan Ing Madya Mbangun Karso karena Tuan Lazhar harus membangkitkan lagi semangat anak didiknya dari trauma. Film ini banyak dipuji dan mendapatkan nominasi Oscar tahun 2012 sebagai film berbahasa asing terbaik.

2. Laskar Pelangi (Indonesia, 2008)

Merupakan adaptasi novel laris berjudul sama karya Andrea Hirata, Laskar Pelangi merupakan penanda kebangkitan film bertema anak-anak dan pendidikan di sinema tanah air. Film arahan Riri Riza ini banyak dipuji karena berhasil menampilkan gambaran alam eksotis Pulau Bangka dan juga potret pendidikan Indonesia di tempat tertinggal. Sempat menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa, Laskar Pelangi memberikan inspirasi kepada anak-anak bahwa menempuh pendidikan adalah hal yang penting bagi masa depan.

3. Bad Genius (Thailand, 2017)

Amat jarang film bertemakan pendidikan di sekolah yang ditampilkan dalam nuansa thriller,  terlebih ketegangan dalam ceritanya dibangun di saat karakter utamanya tengah melakukan kecurangan saat ujian. ‘Bad Genius’ menceritakan dua orang siswa berotak jenius di salah satu SMA unggulan di Bangkok yang memanfaatkan kepintaran mereka untuk menjadi joki saat ujian demi mendapatkan uang. Tindakan tak terpuji mereka dilanjutkan dengan menciptakan suatu skema perjokian ujian antar-negara. Bad Genius merupakan salah satu film bertema pendidikan terbaik yang menyentil isu pendidikan yang telah dijadikan bisnis.

4. Sokola Rimba (Indonesia, 20)

Diangkat dari kisah nyata pegiat dan aktivis pendidikan, Butet Manurung (di filmnya diperankan oleh Prisia Nasution), yang mengabdikan hidupnya dengan mengajar suku Anak Dalam di pedalaman Jambi. Hingga suatu ketika, Butet bertemu dengan seorang remaja suku Anak Dalam bernama Nyungsang yang rela menempuh jarak puluhan kilometer demi bisa belajar secara diam-diam. Juga disutradarai oleh Riri Riza (Laskar Pelangi), Sokola Rimba menampilkan sekuens animasi yang sarat makna dan sesuai tujuan. Film ini juga menawarkan suatu opsi bahwa sukses pendidikan tidak harus selalu berujung pindah ke luar negeri, tetapi bisa juga dengan pulang ke kampung asal dan membagikan apa yang telah didapat dari pendidikan.

5. To Sir, with Love (Amerika Serikat, 1967)

Film ini bercerita tentang seorang insinyur bernama Mark Thackeray (Sidney Poitier) yang tidak kunjung mendapat pekerjaan sesuai gelarnya dan lalu memutuskan untuk menjadi seorang guru di sebuah sekolah yang para muridnya badung dan susah diatur. Mark mencoba mengajarkan disiplin, sembari yakin bahwa dia tidak akan lama di sekolah itu. Tetapi lambat laun, Mark terhubung secara emosional dan mulai memahami mengapa para muridnya menjadi nakal. Film ini mengajarkan bahwa menghukum murid nakal tidak harus dengan kekerasan, melainkan juga dengan menumbuhkan rasa hormat.

6. Taare Zameen Par (India, 2007)

Film inspiratif dan menggugah ini bercerita mengenai seorang anak berusia delapan tahun bernama Ishaan yang kerap mengalami perundungan, baik oleh teman maupun orangtuanya sendiri, karena dianggap badung dan tidak suka belajar. Padahal Ishaan sebenarnya mengidap disleksia yang membuatnya kesulitan untuk mengikuti pelajaran. Pada suatu ketika, Ishaan mendapatkan guru bernama Ram Shankar (diperankan oleh Aamir Khan) yang dengan sabar membimbing Ishaan dan membangkitkan potensi dalam dirinya. Taare Zameen Par yang juga dikenal dengan judul Lika Stars on Earth ini memberikan contoh bagaimana seorang pengajar harus memperhatikan kelebihan dan kekurangan anak  didiknya, tidak bisa menyamaratakkan kemampuan setiap murid.

7. Etre et Avoir atau To be and To Have (Prancis, 2002)

Menceritakan tentang seorang guru bernama George Lopes yang harus mengajar di daerah pedalaman di daerah Auvergne yang berbukit-bukit dan susah diakses. Di sana, Lopes mengajar tigabelas murid berusia dari 4 hingga 11 tahun. Di film yang disutaradarai oleh Nicolas Phillibert ini, Lopes digambarkan sangat berdedikasi dengan profesinya bahkan selalu menjemput murid-muridnya satu per satu dari rumah mereka  di saat salju turun denga derasnya. Film ini adalah contoh bagaimana seorang guru harus memiliki sensitivitas dalam memperlakukan setiap anak didiknya yang berbeda-beda secara psikologis dan kemampuan. Film ini juga menunjukkan bahwa dedikasi seorang guru mampu membawa perubahan positif terhadap anak didiknya. 
  (Alesha)