merdekanews.co
Jumat, 01 November 2024 - 16:50 WIB

KAI Terima Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI, Dukung Pengawasan Pengelolaan Infrastruktur Transportasi KCJB

Viozzy - merdekanews.co
Foto dok PT KAI

Jakarta, MERDEKANEWS - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerima kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI dalam rangka melakukan tinjauan infrastruktur Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) atau Whoosh di Stasiun KCJB Whoosh Halim dan Stasiun Bandung (31/10).

Kegiatan kunjungan ini dipimpin oleh Ketua Tim Kunjungan Spesifik yang juga Wakil Ketua Komisi V Roberth Rouw disambut Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo didampingi Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa, Direktur Pengembangan Usaha & Kelembangaan KAI  Rudi As Aturridha, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, Direktur HR, Asset & SSHE KCIC Muhammad Widodo, Direktur Operasional KCI Broer Rizal, EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, EVP LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi, EVP KAI Daop 2 Bandung Takdir Santoso serta jajaran KAI lainnya. Turut hadir dalam kunjungan spesifik ini Dirjen Perkeretaapian M. Risal Wasal beserta jajaran Kementerian Perhubungan.

Pada kunjungan kerja ini, rombongan menggunakan moda transportasi Whoosh dari Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur menuju Stasiun Padalarang dan dilanjutkan dengan KA Feeder ke Bandung. Acara kunjungan dilanjutkan sesi rapat di Ruang Tunggu Feeder Barat, Stasiun Bandung. 

Pada sesi rapat tersebut, Ketua Tim Roberth Rouw mengungkapkan fokus utama kunjungan spesifik ini adalah untuk melakukan pengawasan atas pengelolaan infrastruktur transportasi kereta cepat Jakarta-Bandung. "Kami memberikan apresiasi kepada Kemenhub, KAI, KCIC dan KCI atas kerja kerasnya sehingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat dioperasikan sebagai alternatif moda transportasi massal yang lebih efisien dan modern. Akhirnya, Indonesia telah menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat," ujarnya.

Roberth Rouw menambahkan, sebagai bagian dari pelaksanaan fungsi pengawasan, terdapat beberapa isu strategis yang perlu menjadi perhatian utama Pemerintah dan stakeholder terkait.

Pertama, konektivitas dan aksesibilitas ke stasiun kereta cepat dan pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan stasiun perlu ditingkatkan dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mempermudah masyarakat.

Kedua, diharapkan pembangunan prasarana yang sedang berlangsung saat ini bisa diselesaikan tepat waktu untuk mendukung aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang. Serta Direktorat Jenderal Perkeretaapian dapat berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap proses pembangunan yang sedang berlangsung sehingga pengoperasian atas penggunaan prasarana tersebut dapat berjalan dengan baik. 

Menanggapi kunjungan kerja spesifik dari Komisi V DPR RI, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan fasilitas penumpang Whoosh maupun kereta jarak jauh.

Sementara itu, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan update kinerja Whoosh, dimana selama 1 Januari hingga 27 Oktober 2024, total penumpang Whoosh mencapai 4,83 juta penumpang dengan rata-rata 16.035 penumpang per hari. Sedangkan, semenjak beroperasi secara komersial dari Oktober 2023, Whoosh telah melayani 5,96 juta penumpang.

Di akhir kunjungan, Ketua Tim Roberth Rouw mengungkapkan hasil kunjungan kerja spesifik ini akan dilaporkan dalam Rapat Komisi dan dijadikan bahan pembahasan dalam Rapat Kerja dan RDP dengan Mitra Komisi V untuk tindak lanjutnya. (Viozzy)