HPJI Dorong Digitalisasi dan Manajemen Aset Terintegrasi untuk Memajukan Infrastruktur Jalan Indonesia
Jakarta, MERDEKANEWS -- Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) menyelenggarakan acara Seminar Nasional HPJI 2024 bertemakan “Emerging Awareness and Opportunity in Road Infrastructure Management Through Digitalization and Integrated Asset Management”.
Seminar ini dilakukan secara hybrid dari Ballroom Hutama Karya Tower, Jakarta Timur dengan total 200 peserta offline dan 370 peserta online, Rabu (02/10).
Seminar dibuka oleh Dr.Ir. Hedy Rahadian, MSc selaku Ketua Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia. Dalam pembukaannya, beliau menyampaikan bahwa jalan Indonesia sebagai backbone aksesiblitas dan logistik, kualitasnya masih tertinggal dibandingkan negara lainnya.
Sehingga, ini menjadi tantangan ke depan untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas jalan Indonesia. ”Pepatah Tiongkok berpesan, jika pemerintah ingin rakyatnya makmur, maka bangunlah jalan untuk rakyat” ucap Hedy.
Selanjutnya keynote speech oleh Dr.Ir. Nyoman Suaryana, M.Sc. selaku Direktur PreservasiJ alan dan Jembatan Wilayah I Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR disampaikan bahwa pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia masih dibawah target, dimana 529 ribu Km jalan di Indonesia, masih harus mengejar penambahan panjang 26 ribu Km sampa idengan 20 tahun ke depan.
Hal ini tentunya tidaklah mudah, dan dibutuhkan pemeliharaan aset jalan, sehingga fokus utama yaitu penambahan jalan juga diiringi dengan pemeliharaan jalan yang baik. ”Berbagai inovasi serta pemanfaatan teknologi dalam pemeliharaan aset dibutuhkan guna meningkatkan kualitas jalan Indonesia.”pungkas Nyoman.
Seminar terbagi atas 2 (dua) sesi, sesi pertama yang memiliki tema “Asset Optimization Talk”, dimoderatori oleh Ir. Novias Nurendra, M.Sc., selaku Expert Manajemen Aset Jalan Tol. Pembicara pertama yaitu Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Prof.Ir. Biemo W. Soemardi, M.S.E., Ph.D. membahas framework dan komponen penting dalam manajemen aset.
Dilanjutkan oleh Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Nazib Faisal, S.T., M.Sc. yang menyampaikan perkuatan regulasi digitalisasi konstruksi. Sesi pertama ditutup oleh Chief Executive ASTRA Infra Solutions, Wisnu Prabakti S.T., yang membahas tantangan serta lesson learned dari penerapan digitalisasi aset di industri.
Sesi kedua mengusung tema “Digital Construction Talk” dibuka oleh Sekretaris Umum HPJI, Ir. Heddy Rohandi Agah, M.Eng. Sesi ini secara khusus menjelaskan secara berkesinambungan bagaimana siklus hidup manajemen aset dari tahap perencanaan, pembangunan dan operasi serta pemeliharaan, dimana menghadirkan nara sumber diantaranya Senior Manager Solutionand Technology ESRI Indonesia, Khairul Amri, General Manager PT General TechnologyIndonesia, Made Diky Ade Hermawan, Country Head of Sales LEICA Geosystem Indonesia, Gilang Widyawisaksana, Senior Industry Consultant Hexagon Asset Lifecycle Intelligence, Otje Darmanto, dan Account Executive Autodesk Construction Solution, Sandi Gozali, S.T.,vM.Eng.
Ketua PelaksanabSeminarbNasional HPJI yang juga merupakan Vice President Perencanaan dan Engineering Divisi Perencanaan Jalan Tol PT Hutama Karya (Persero), Ir. Dhono Nugroho, menutup acara dengan menyoroti tantangan dan peluang digital dalam pengelolaan infrastruktur jalan.
Seminar ini tidak hanya mengupas teknologi terbaru dengan pendekatan inovatif dalam manajemen aset, namun juga secara riil menggelar pameran dari produk-produk inovatif. Kegiatan ini mempertegas komitmen HPJI untuk memajukan infrastruktur jalan Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan inovasicyangbberkelanjutan.