merdekanews.co
Sabtu, 05 Oktober 2024 - 11:55 WIB

Kala Emak-Emak Teriak: Jauhi Judi!

Viozzy - merdekanews.co
Sosialisasi Anti Judi Online yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Jumat (04/10/2024) pagi. 

Jakarta, MERDEKANEWS - Di bawah terik matahari pagi, suara lantang perempuan menggema di Lapangan Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. "Jauhi Judi! Bentengi Diri!" Teriakan itu menggetarkan udara, diikuti sorakan semangat dari puluhan Emak-Emak dalam Sosialisasi Anti Judi Online yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Jumat (04/10/2024) pagi. 

Di antara mereka, tampak wajah-wajah penuh tekad. Mata mereka menyiratkan harapan besar untuk melindungi keluarga dari ancaman judi online yang makin merajalela. Kali ini, Menkominfo Budi Arie Setiadi menyaksikan antusiasme emak-emak Pegadungan, Kalideres Jakarta Barat. 

Menteri Budi Arie Setiadi berdiri di tengah-tengah merek. Dikerubuti emak-emak yang ingin mendekat dan mendengar langsung pesan-pesannya. Mereka tidak sekadar diam. Setiap kali Menteri Budi Arie bicara, mereka menyambutnya dengan riuh tepuk tangan dan seruan “Betul!” 

Menkominfo tampak menikmati momen ini, tersenyum dan sesekali tertawa ketika ada komentar spontan dari emak-emak.

"Banyak di daerah-daerah perceraian terjadi karena suaminya main judi online. Betul atau tidak?" tanya Menteri Budi Arie, melayangkan pandangannya ke arah kerumunan. "Betul!" sahut emak-emak kompak. Mereka tidak ragu menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya memberantas judi online.

Emak-emak Pegadungan memang bukan sekadar penonton dalam perjuangan ini. Mereka memahami betul ancaman yang dibawa judi online ke dalam rumah tangga mereka. "Kami di sini bukan cuma ikut acara," ujar Dewi, salah satu peserta. 

"Kami benar-benar ingin judi online ini dihentikan. Ini bukan hanya soal uang. Ini soal anak-anak kami, masa depan mereka. Kami mau rumah tangga kami aman dari dampak buruknya,” ungkap Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Pegadungan itu.

Sementara, Siti pegiat forum pengajian mengungkap judi online sangat meresahkan terutama bagi anak.  Apalagi, menurutnya, saldo untuk bermain judi online terbilang murah dan mudah.

“Kalau judi online menurut saya harus segera diberantas karena benar-benar meresahkan. Terutama buat anak-anak remaja. Jadi uang sekolahnya itu bukan dibuat jajan tapi buat main judi online. Sekarang  judi online juga Rp20 ribu juga mereka bisa main judi online kan,” ungkapnya.

Menteri Budi Arie yang mengenakan rompi Kominfo dan kemeja putih, terus mendekat ke arah emak-emak yang mengelilinginya. Menkominfo menyampaikan bahwa ancaman judi online bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang moralitas dan kesejahteraan keluarga. 

"Ibu-ibu sayang suami, kan? Kalau begitu, ingatin suami supaya jangan main judi online. Uangnya buat beli susu anak, bukan buat kalah di judi!" serunya disambut dengan derai tawa dan anggukan penuh semangat.

Di sela-sela kerumunan, beberapa emak-emak dengan antusias mendekati Menkominfo, ingin bercerita tentang pengalaman mereka. Ada yang menangis saat mengisahkan suaminya yang terjerat judi online. Menteri Budi Arie mendengarkan, menanggapi dengan penuh empati. 

“Ibu-ibu di sini adalah garda terdepan. Dengan ibu-ibu mengawasi, kita bisa selamatkan keluarga dari kehancuran,” tegasnya.

Menkominfo mengingatkan agar emak-emak ambil peran.  Selain menghindari pinjaman online ilegal, juga senantiasa mengingatkan suami dan anak-anak.  

“Adik kandungnya judi online ini namanya pinjaman online. Kalau saya udah teriak itu, pokoknya yang pinjol yang ilegal nggak usah bayar. Karena ia sama, pemainnya sama bandarnya. Jadi ibu bapak yang main judi online itu ditrack internetnya oh ini kalah ini ditawarin pinjaman online. Makanya saya bilang judi online itu penipuan,” jelasnya. 

Lurah Kelurahan Pegadungan Rachmat Mulyadi mengapresiasi sosialisasi yang telah berlangsung. Menurutnya peran ibu-ibu dalam memberantas judi online sangat penting karena lebih dekat dengan anak-anak. 

“Mudah-mudahan para ibu-ibu mereka tahu bahwa judi online berbahaya bagi kehidupan rumah tangga mereka. Dan dengan ibu-ibu kan bisa mengawasi keberadaan anak-anaknya, suaminya, untuk tidak bermain judi online lagi,” ungkapnya. 

Momen sosialisasi di Kelurahan Pegadungan, menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat, di mana suara emak-emak tidak lagi hanya sebagai pengingat di dalam rumah, tetapi juga sebagai kekuatan dalam gerakan nasional melawan judi online. 

Sambil berfoto bersama, emak-emak terus menyerukan yel-yel mereka, “Jauhi Judi! Bentengi Diri!” Sementara itu, Menteri Budi Arie melambaikan tangan, memberikan semangat dan memastikan komitmen pemerintah untuk menindak tegas kejahatan ini. (Viozzy)