merdekanews.co
Rabu, 18 April 2018 - 23:25 WIB

PKB Cuma Bisa Nyinyir, PPP Tantang Adu Intelektual

Aji Nugraha - merdekanews.co
Presiden Joko Widodo dan Ketum PPP Romahurmuziy. Foto: AntaraFoto

Jakarta, MERDEKANEWS --- Suhu politik menjelang Pilpres 2019 semakin panas. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai `perang terbuka` berebut kursi cawapres Joko Widodo. 

Untuk mendinginkan suasana, Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani memberikan usul menarik. PPP menantang PKB untuk bersaing secara sehat dengan cara-cara yang dapat memberikan pencerahan kepada rakyat.

Presiden Joko Widodo dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Foto: AntaraFoto

Caranya dengan beradu konsep dan pemikiran dalam debat publik di hadapan panel ahli. Melalui forum debat ini, pemilih dapat melihat kualitas intelektual masing-masing kader partai. 

Nah, untuk lebih menarik, peserta debat diusulkan untuk diwakilkan oleh ketum partai masing-masing. Ketua Umum PPP M Romahurmuziy Vs Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Kedua ketum partai Islam ini akan beradu pemikiran terkait isu-isu nasional seperti ekonomi dan pembangunan, ilmu dan teknologi, masalah sosial politik dan kebangsaan di hadapan panel ahli.

"Biar kontestasi partai atau jabatan publik tidak berbasis hal-hal yang sifatnya nyinyir," kata Arsul seperti dikutip Metrotvnews.com, di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Sejatinya, lanjut Arsul, pernah ada kesempatan pada Romy, sapaan akrab Romahurmuziy, dan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, untuk berada dalam satu forum diskusi, yakni di acara Q & A (Question & Answer) Metro TV beberapa waktu lalu.

Format acara itu adalah beradu pandangan dan konsep berdasar pertanyaan dari 12 panelis, di antaranya pakar hukum Asep Iriawan, pengamat politik J Kristiadi, budayawan Sujiwo Tejo, dan peneliti LIPI Siti Zuhro.

Sayangnya, Cak Imin dan jajarannya menolak diadu pandangan meski sudah sama-sama sampai di Metro TV. ''Jadilah acara tersebut ketua umum PPP dan PKB tampil sendiri-sendiri," kata Arsul.

Kedua partai Islam ini tengah menggadang-gadang ketua umum masing-masing menjadi calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019. 
 

  (Aji Nugraha)