Jakarta, MerdekaNews - Wacana akan dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) bergulir. Pansus untuk mengusut proyek pembangungan Light Rail Transit (LRT).
Pansus akan digeber jika proyek angkutan tahap pertama jurusan Kelapa Gading – Rawamangun tidak selesai sebelum pesta akbar Asian Games pada Agustus 2018.
“Kami menyoroti ada beberapa kejanggalan di balik proyek ini,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik, Senin (16/4).
Menurutnya hal tersebut sudah banyak dibicarakan di kalangan dewan. Dan diduga ada banyak masalah dalam proyek LRT.
“Makanya jika proyek tahap pertama ini tak kunjung selesai pada bulan Juni, maka teman-teman di dewan mendorong dibentuk pansus. “Sebab kalau hal ini dibiarkan, maka akan mengganggu proyek LRT tahap berikutnya,” tambah Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta.
Kata M Taufik, Pansus tidak hanya menyoroti soal molornya proyek yang berujung pada kerugian masyarakat.
“Tetapi juga menyoroti mahalnya nilai proyek ini dibandingkan dengan tahap berikutnya. Contoh proyek tahap pertama yang panjangnya sekitar enam kilometer biayanya sekitar Rp 6 triliun. Jadi, kalau dirata-rata sekitar Rp 1 triliun/km. Sedangkan proyek tahap kedua jurusan Dukuh Atas – Cibubur sekitar Rp 600 miliar/km. Kami akan minta penjelasan kepada PT Jakpro selaku pemilik proyek,” tandasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menanggapi soal pansus tersebut merupakan hak dewan yang harus dihormati. “Tapi saya berani menjamin bahwa proyek LRT akan selesai sesuai target,” ujarnya sambil menambahkan selambatnya bulan Juli sudah bisa dioperasikan.
“Dan pada pelaksanaan Asian Games sudah bisa digunakan melayani para atlet untuk mobilisasi dari venue Kelapa Gading, Pulomas, dan Rawamangun.
“Atas profesionalisme PT Jakpro dan mitranya, kami memberikan target ini harus beroperasi sebelum Asian Games. Sebab ini benar-benar menjadi taruhan bagi Pemprov DKI yang mendapat tugas khusus dari pemerintah pusat untuk membangun LRT dan sejumlah venue olahraga. (Ira Safitri)
-
LRT Jabodebek Layani Lebih dari 3 Juta Pengguna pada Triwulan I 2024 Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap LRT Jabodebek sebagai moda transportasi utama untuk kegiatan sehari-hari.
-
LRT Jabodebek Layani 151.871 Pengguna Selama Libur Panjang Lebaran Jumlah pengguna LRT Jabodebek pada H2 dan H+1 (11 - 12 April) bahkan menyentuh angka 29 ribu pengguna. Jumlah tersebut meningkat 31% jika dibandingkan dengan jumlah rata-rata pengguna saat akhir pekan (weekend) pada bulan Maret
-
LRT Jabodebek Tetap Layani Masyarakat Selama Libur Lebaran Meskipun terdapat perayaan Idul Fitri, KAI akan tetap mempertahankan jadwal perjalanannya serta memastikan tetap beroperasi secara optimal dalam melayani pengguna LRT Jabodebek
-
KAI Kembali Operasikan 308 Perjalanan LRT Jabodebek pada Weekday di Bulan April Hingga 29 Maret, KAI mencatat ada sebanyak 1.339.810 pengguna LRT Jabodebek, dengan rata-rata harian pengguna mencapai 58 ribu. Angka ini meningkat 6% jika dibandingkan bulan Februari dimana ada sebanyak 1.261.111 pengguna LRT Jabodebek
-
KAI Tawarkan Kesempatan Hak Penamaan 18 Stasiun LRT Jabodebek Kami sangat terbuka terhadap program Naming Rights ini, karena merupakan pemanfaatan aset untuk menciptakan pendapatan diluar angkutan penumpang dan meningkatkan pelayanan kami secara keseluruhan