merdekanews.co
Sabtu, 31 Agustus 2024 - 00:25 WIB

Respons Soal Pernyataan Mulyono dan Geng, Relawan Jokowi: Omongan Ono Ora Ono Buktinya!

Jyg - merdekanews.co
Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina dan Presiden Jokowi. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Solidaritas Merah Putih (Solmet) merespons tudingan Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono soal 'Mulyono dan geng' dalang di balik batalnya Anies Baswedan maju di Pilgub Jawa Barat.

Solmet merupakan relawan Presiden Jokowi. Ketua Umum Solmet, Silfester Matutina menganggap tudingan Ono tidak ada buktinya. "Logikanya, Pak Jokowi itu bukan ketua umum dan pemilik PDIP," kata Silfester kepada wartawan, Jumat (30/08).

"Sedangkan kita semua tahu bahwa di PDIP yang berhak menentukan capres, cagub, cabup dan cawali hanya satu orang yaitu sang ketua umum dan pemilik PDIP, Ibu Megawati Soekarnoputri," ucapnya.

"Dan Sebenarnya dari pihak Pak Anies melalui jubirnya, Sahrin Hamid, menyampaikan pertimbangan Anies tak maju di Pilgub Jabar karena tidak ada permintaan aspirasi dari partai politik dan juga keinginanan masyarakat Jawa Barat," sambungnya.

Lebih jauh Silfester menganggap PDIP mempermainkan Anies. Dia mengungkit soal nama Anies masuk bursa Pilgub Jakarta dari PDIP lalu batal dicalonkan.

"Jadi sebenarnya yang mempermainkan Anies Baswedan itu PDIP, awalnya mau diusung di DKI Jakarta terus nggak jadi sengaja dibohongi mau diusung di Jabar," katanya.

Silfester kemudian menyebut pernyataan Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono dan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto seolah menuding Jokowi ikut cawe-cawe menjegal Anies. Dia menyebut tudingan Ono itu tidak ada buktinya.

"Pernyataan Ono Surono dan Hasto yang secara tidak langsung menuduh Pak Jokowi cawe-cawe menjegal Anies ini ora ono (tidak ada) buktinya, hanya ngapusi (bohong) saja," ujar dia.

Adapun nama 'Mulyono' saat ini tengah trending di media sosial. Banyak pihak mengait-ngaitkan nama 'Mulyono' dengan Presiden Jokowi.

Sementara sebelumnya, Ono Surono mengungkapkan alasan PDIP batal mengusung Anies. Ono menuding biang keroknya 'Mulyono dan geng'.

"Pak Anies dari kemarin kami tawari sampai mengerucut sore hari tadi. Kenapa gagal? Kita menghadapi tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies didukung PDIP. Ya, Mulyono dan geng. Ya, tulis aja Mulyono," kata Ono, Jumat (30/08).

"Kita tahu Pak Anies orang asli Kuningan, Jawa Barat dan punya track record bagus untuk membangun Jakarta. Jadi saya yakin bisa jadi sosok untuk membangun Jawa Barat. Tapi kekuatan besar itu membuat Pak Anies tidak jadi diusung PDIP," sambungnya.

(Jyg)