merdekanews.co
Selasa, 27 Agustus 2024 - 02:10 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Perintahkan BLB Commuter Line Penataran Pascagempa Gunung Kidul

Cw 1 - merdekanews.co
Kereta api (KA) Commuter line Penataran relasi Malang-Blitar berhenti luar biasa (BLB) pascagempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo. (Foto: istimewa) 

Jakarta, MERDEKANEWS -- Kereta api (KA) Commuter line Penataran relasi Malang-Blitar berhenti luar biasa (BLB) pascagempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (26/08) pukul 19.57 WIB.

Perintah BLB dikeluarkan oleh Pusat Pengendali Operasi KAI Daop 8 Surabaya. Commuter line itu berhenti di Stasiun Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada pukul 21.07 WIB. 

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, Commuter line Penataran itu diberhentikan sementara sembari menunggu petugas melakukan pemeriksaan kondisi prasarana perkeretaapian seperti jalan rel dan jembatan serta terowongan di wilayah Daop 8 Surabaya.

Setelah dilakukan pemeriksaan jalur KA oleh petugas, mulai dari jalan rel, jembatan dan terowongan, jalur dinyatakan aman untuk dilewati oleh KA, dan operasional KA berjalan normal kembali pada pukul 21.24 WIB.

"Para petugas KAI memastikan bahwa jalur KA aman, dan seluruh KA diperbolehkan melanjutkan kembali perjalanan," katanya, Senin, 26 Agustus 2024.

Luqman pun memastikan bahwa jalur KA di Daop 8 Surabaya wilayah Kabupaten Blitar lintas Wlingi-Malang tetap aman, pasca gempa yang terjadi di Gunungkidul tersebut. Meski jarak cukup jauh, namun getaran gempa dilaporkan sangat terasa di Stasiun Pohgajih dan Stasiun Kesamben yang berada di wilayah operasional Daop 8 Surabaya.

Luqman menambahkan, operasional kereta api di Daop 8 Surabaya berjalan dengan normal. Hal ini dipastikan setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan juga detail terkait struktur jalan rel termasuk kekuatan bangunan dalam hal ini jembatan rel KA.

Ia pun menegaskan bahwa, seluruh petugas KAI selalu siaga mengantisipasi semua kemungkinan yang berkaitan dengan alam salah satunya gempa. Di titik-titik rawan selalu disiagakan petugas jaga yang akan terus memantau perkembangan kondisi prasarana kami.

"Koordinasi terus dilakukan antara petugas jalan rel dan jembatan, serta semua jajaran operasional termasuk masinis yang selalu mendapatkan pantauan terbaru dari Pusat Pengendali Operasi KA Daop 8 Surabaya. Hal ini untuk memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan KA," tegasnya.

(Cw 1)