
MERDEKANEWS -Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham pulang ke kampung halamannya, di Pinrang Sulawesi Selatan, Minggu (8/4/2018). Idrus datang ke kampung halamannya untuk menyalurkan bantuan sosial nontunai Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan beras sejahtera.
Mantan Sekjen Partai Golkar itu menyerahkan bansos kepada Kabupaten Pinrang pada 2018 dengan total Rp.43.489.070.000.
Di sana, Politikus Golkar itu mengunjungi tiga titik, diantaranya di Kecamatan Duampanoa, Patampanoa dan Matirosompa.
Idrus datang didampingi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dirjen Penanggulangan Fakir Miskin, Direktur Jaminan Sosial Keluarga, Direktur Pesisir, Pulau-Pulau Kecil dan Perbatasan Antar Negara, Kepala BBPPKS Makassar, Wakil Bupati Pinrang, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Sosial Kabupaten Pinrang.
Dalam sambutannya, Mensos menyebutkan ada lima tugas yang diberikan Presiden kepada dirinya, Pertama, pastikan anak anak penerima PKH sekolah, bahkan bukan hanya sekolah, namun juga berprestasi. Setiap anak berprestasi harus diberikan penghargaan.
Kedua, memastikan bansos yang diterima sesuai dengan yang ketentuan dalam program. Misalnya? bansos PKH besarnya Rp1.819.000 per KPM per tahun dicairkan 4 kali dalam setahun. Maka kenyataan di lapangan juga harus sesuai dengan pedoman itu; atau Bantuan Beras Sejahtera diterims 10 kg tanpa ada bayar bayar alias gratis.
Ketiga, Presiden memberi instruksi untuk cek dan ricek lagi di lapangan agar uang bansos digunakan sesuai dengan ketentuan, mengawal dan memastikan bahwa dana tersebut dibelanjakan kebutuhan pendidikan, perbaikan gizi anak anak.
Keempat, apabila ada yang menggunakan bantuan tidak sesuai ketentuan yang ada maka bantuan tidak dilanjutkan kepada ibu yang melakukan pelanggaran.
"Terakhir, memastikan seluruh anak bangsa yang berprestasi mendapatkan penghargaan,"katanya.
Idrus jug berharap, kedepannya akan lebih memprioritaskan program pemberdayaan masyarakat. Bentuknya usaha ekonomi produktif, seperti PKH dan rastra.
"Kita juga berikan keterampilan dan pendidikan. Berbagai bentuk bansos ini untuk mendorong masyarakat lebih mandiri dan menjadi masyarakat merasakan manfaat program yang berikan Pemerintah,” jelas Idrus.
Menurutnya, program itu merupakan upaya pemerintah memberdayakan masyarakat. Manfaatnya akan dirasakan tiga hingga lima tahun ke depan.
“Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat khususnya bagi masyarakat, Kami juga menyalurkan bantuan memberikan beasiswa kepada Anak Kurang mampu tentunya berprestasi baik Siswa SD SMP dan SMA,” ucap Idrus.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan dalam penyaluran bansos kadang-kadang tidak bisa dihindari ada yang tidak berhak tapi menerima dan ada yang seharusnya berhak tetapi tidak menerima.
Harry menjelaskan, jika ada yang tidak berhak tetapi menerima itu terjadi karena orang yang tidak berhak menerima tapi masuk database sebagai penerima manfaat.
Sedangkan jika ada yang seharusnya berhak tetapi tidak menerima hal itu bisa terjadi karena orang yang berhak menerima manfaat tidak masuk di database sebagai penerima manfaat.
Jika ada informasi adanya kesalahan penerima manfaat, kami akan segera menindaklanjuti di lapangan,
"Kemensos mempunyai pendamping yang berkedudukan sampai.di tingkat kecamatan, sehingga akan mudah untuk mengecek kebenaran informasi tersebut," kata Harry.
Sementara itu, Wakil Bupati Pinrang Darwis Bastama mengapresiasi kedatangan Menteri Sosial, Idrus Marham, menyalurkan bantuan sosial nontunai Program Keluarga Harapan (PKH) di kabupaten Pinrang , sebesar Rp 43 ?miliar dengan berbagai bentuk bantuan di kabupaten Pinrang.
“Pemerintah menyambut baik program tersebut, Kami sangat bangga dengan program kementerian sosial dan tentunya sebagai masyarakat Pinrang sangat Bangga sebagai Menteri karena merupakan putra kabupaten Pinrang, dan memiliki jabatan bekerja secara menyeluruh di Indonesia,”ungkap Darwis
(AZIZ)