merdekanews.co
Selasa, 30 April 2024 - 07:55 WIB

Kegempaan Meningkat, Status Gunung Ruang Naik Kembali Jadi AWAS

Viozzy - merdekanews.co
Foto dok Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

Bandung, MERDEKANEWS -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menaikkan status Gunung Ruang menjadi Level IV (AWAS) terhitung mulai tanggal 30 April 2024 pukul 01.30 WITA. Periode pengawasan tanggal 29 April 2024 periode 00.00-24.00 WITA aktivitas vulkanik Gunung Ruang meningkat cukup signifikan terutama peningkatan jumlah gempa Vulkanik Dalam.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang, maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan kembali dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (AWAS) terhitung mulai tanggal 30 April 2024 pukul 01.30 WITA,"ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung, Selasa (30/4) dini hari tadi.

Sehubungan dengan peningkatan status ini Wafid meminta kembali masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang dan masyarakat yang bermukim pada wilayah P. Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.

"Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan dan tsunami akibat material erupsi yang masuk kelaut/runtuhnya tubuh gunungapi ke dalam laut," pinta Wafid.

Terkait peningkatan status ini lebih rinci dijelaskan Kepala PVMBG Hendra Gunawan, pada tanggal 29 April 2024 periode 00.00-24.00 WITA tercatat 15 kali gempa Guguran, 237 kali gempa Vulkanik Dangkal, 425 kali gempa Vulkanik Dalam, 15 kali gempa Tektonik lokal, dan 6 kali gempa Tektonik Jauh. "Pada periode ini terjadi kembali peningkatan kegempaan di G. Ruang terutama pada jumlah gempa Vulkanik Dalam," jelas Hendra.

Kenaikan jumlah gempa pada 29 April 2024 yang disertai visual hembusan asap kawah tersebut menunjukkan saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan. Kenaikan aktivitas ini dalam berpotensi berkembang menjadi erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif (aliran lava).

"Gempa terasa intens terjadi dari pukul 00.15 WITA sampai terjadinya erupsi pukul 01.15 WITA dan terus berlangsung intens hingga pukul 03:20 WITA. Erupsi terjadi pada pukul 01.15 WITA dengan kolom erupsi kurang lebih 2.000 meter disertai dengan suara gemuruh dan gempa terasa yang intens," ungkap Hendra.

Tim Tanggap Darurat Badan Geologi yang berada di Pos Pengamatan Gunung Ruang juga melaporkan bahwa suara gemuruh kencang erupsi Gunung Ruang terus terdengar, hujan batu menimpa di pos pengamatan serta gempa akibat erupsi masih terasa. "Suasana mencekam, suara gemuruh terdengar disertai kaca gemetar dan terjadi pemadam listrik oleh PLN," tutup Hendra. (Viozzy)