Jakarta, MerdekaNews - Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengaku menyesal tidak melakukan kudeta. Pengambil alihan kekuasaan itu demi kepentingan bangsa dan negara.
Dia mengatakan sering disebut sebagai diktator karena sering maju dalam Pemilu.
"Hampir 14 tahun saya ikut pemilu. Sudah 3 kali. Mungkin akan 4 kali kalau ikut lagi. Saya dibilang tidak demokratis. 'Prabowo bakat diktator'. Dulu saya disebut mau kudeta, tolong nanti TV diedit ya. Terus terang saja dalam hati saya dalam hati nyesel. Kenapa saya nggak kudeta dulu, lihat realita sekarang," kata Prabowo di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Margonda, Depok, Minggu (1/4/2018).
Hal itu disampaikan Prabowo saat kampanye untuk Cagub-Cawagub Jabar Sudrajat-Syaikhu. Ucapan Prabowo itu disambut tawa hadirin.
"Tapi saya buktikan saya percaya demokrasi, saya percaya undang-undang 1945," sambungnya.
Prabowo kemudian menyinggung pentingnya warga terjun ke politik. Dia mengatakan dengan berpolitik akan memperbaiki keadaan bangsa.
"Kalau kita tidak berpolitik, tidak mungkin memperbaiki keadaan," sebutnya.
Prabowo mengatakan dia kecewa dengan kawan-kawannya yang mengaku netral dalam berpolitik. Dia menyebut untuk kepentingan bangsa tidak ada pilihan netral.
"Kalau menurut saya kalau memilih kepentingan. Antara bangsa Indonesia dan asing tidak ada netral. Kita harus milih," jelasnya.
(Ira Safitri)
-
Koalisi Gemuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Mengancam Keberlangsungan Demokrasi Indonesia Kondisi itu mengancam kelangsungan dan masa depan demokrasi di Indonesia
-
Punya Jam Terbang Tinggi, PDIP dan PKS Berpeluang Jadi Oposisi Pemerintahan Probowo-Gibran keduanya bisa memungkinkan jadi oposisi dengan mempertimbangkan rekam jejak PDIP dan PKS dalam beberapa tahun terakhir
-
Ganjar Tegas Berada di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan PDIP? Bagi Ganjar hal itu penting agar mekanisme check and balance atau saling kontrol antarlembaga mampu terwujud secara baik
-
Anggota KPU: Tidak Ada Lembaga Peradilan yang Bisa Batalkan Penetapan Prabowo Subianto-Gibran kini sudah tidak ada lagi lembaga peradilan dalam sistem keadilan pemilu yang bisa membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024
-
Sah Jadi Presiden, Prabowo: Mas Anies Senyuman Anda Berat Sekali Kita semua lelah, dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa. Mas Anies, Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi anda. Saya tahu senyuman anda berat sekali itu